Sejak periode 2005 hingga 2008, Bank Jogja berhasil meningkatkan perolehan laba bersihnya pada tiap tahunnya. Tahun ini, Bank Jogja menargetkan tingkat pertumbuhan sebesar 15 persen dari tahun lalu.
"Dari tahun ke tahun, laba usaha kami selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini, target growth Bank Jogja sebesar 15 persen," kata Mochammad Suwoto, Direktur Utama Bank Jogja di kantornya, Jumat (8/5).
Tercatat, pada tahun 2005, Bank Jogja berhasil memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,9 M; tahun 2006 3,1 M; tahun 2007 Rp 3,5 M; sedangkan pada 2008 lalu Rp 3,6 M.
Meski saat ini sedang krisis global, Sutowo mengaku optimis bahwa tahun 2009 ini akan tetap memperoleh laba yang lebih tinggi daripada tahun lalu. Menurutnya, perbankan di Kota Yogyakarta tak terpengaruh oleh krisi global.
"Hingga bulan April saja, laba yang berhasil kami peroleh sebesar Rp 1,9 M setelah pajak. Ditambah delapan bulan mendatang, tentunya kami yakin mampu lebih baik dari tahun kemarin," ujarnya.
Suwoto menambahkan, saat ini sejumlah bank umum rata-rata hanya memiliki Loan to Deposit Ratio (LDR) rendah, tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Bank Jogja. LDR Bank Jogja saat ini mencapai 94 persen.
Sementara itu, kredit macet akibat nasabah nakal Bank Jogja untuk tahun 2008 juga terbilang kecil. "Kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun lalu hanya 2,4 persen.
Bank Jogja, yang dulunya adalah Bank Pasar yang menempati gedung kantor Dinas Pasar Beringharjo saat ini memiliki tak kurang dari 15.000 nasabah. Dari jumlah tersebut, 40 persen diantaranya merupakan karyawan Pemerintahan Kota Yogyakarta.
"Dari tahun ke tahun, laba usaha kami selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini, target growth Bank Jogja sebesar 15 persen," kata Mochammad Suwoto, Direktur Utama Bank Jogja di kantornya, Jumat (8/5).
Tercatat, pada tahun 2005, Bank Jogja berhasil memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,9 M; tahun 2006 3,1 M; tahun 2007 Rp 3,5 M; sedangkan pada 2008 lalu Rp 3,6 M.
Meski saat ini sedang krisis global, Sutowo mengaku optimis bahwa tahun 2009 ini akan tetap memperoleh laba yang lebih tinggi daripada tahun lalu. Menurutnya, perbankan di Kota Yogyakarta tak terpengaruh oleh krisi global.
"Hingga bulan April saja, laba yang berhasil kami peroleh sebesar Rp 1,9 M setelah pajak. Ditambah delapan bulan mendatang, tentunya kami yakin mampu lebih baik dari tahun kemarin," ujarnya.
Suwoto menambahkan, saat ini sejumlah bank umum rata-rata hanya memiliki Loan to Deposit Ratio (LDR) rendah, tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Bank Jogja. LDR Bank Jogja saat ini mencapai 94 persen.
Sementara itu, kredit macet akibat nasabah nakal Bank Jogja untuk tahun 2008 juga terbilang kecil. "Kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun lalu hanya 2,4 persen.
Bank Jogja, yang dulunya adalah Bank Pasar yang menempati gedung kantor Dinas Pasar Beringharjo saat ini memiliki tak kurang dari 15.000 nasabah. Dari jumlah tersebut, 40 persen diantaranya merupakan karyawan Pemerintahan Kota Yogyakarta.
Kirim Komentar