![](/images/upload/kodim_ethanol.jpg)
Hal tersebut ditegaskan oleh Dandim 0734 Yogyakarta, Letkol Inf. Arudji Anwar di kantornya, Senin (11/1) dalam kesempatan mengenalkan penemuan barunya tentang bahan bakar nabati terbarukan yang berasal dari alkohol yang bisa dibuat dari ubi kayu.
"Setelah sekitar tujuh tahun bekerjasama dengan Prof Minto, Kodim akhirnya bisa memperkenalkan bahan bakar terbarukan dari bahan nabati yang terbuat dari ubi jenis genderuwo," katanya.
Prof. Minto yang merupakan Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) menyatakan, bahan bakar alternatif ini merupakan Alkohol Dimers atau disebut dengan Ethanol (E) 100+, yang berasal dari alkohol biasa yang kemudian disuling dengan menggunakan pasir tanah.
"Alkohol Dimers atau E 100+ didapatkan dengan terlebih dahulu dilakukan switching dengan menggunakan media pasir tanah yang kemudian memungkinkan terjadinya kristalisasi terhadap alkohol," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menyatakan apresiasinya terhadap penemuan awal bahan bakar alternatif terbarukan tersebut.
"Yang penting adalah bagaimana bahan bakar ini nanti bisa jadi energia alternatif yang bisa diperoleh oleh masyarakat, agar mereka tidak lagi tergantung pada energi utama yang tak terbarukan," harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Minto, Dandim, dan Walikota juga berkesempatan untuk memeragakan proses memasak dengan menggungakan bahan bakar baru Alkohol Dimers.
Yang menarik adalah, selain bahan bakar tersebut tidak berbau dan tidak menimbulkan asap yang berbahaya, hasil bahan yang dimasak (telur -red) juga tidak beraroma.
Kirim Komentar