
Kurator pameran, Mikke Susanto menyatakan acara ini diadakan sebagai peringatan atas karir kesenian sekaligus bertepatan dengan acara penganugrahan gelar "Empu Ageng Seni Patung" oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kepada Edhi Sunarso atas dedikasi yang telah diraihnya sejak awal bergelut di dunia seni pada sekitar tahun 1950-an.
"Karya patung yang dipamerkan ada dua jenis yaitu patung monumental untuk publik dan parung individual yang dibuat disela-sela pembuatan patung monumental, sedangkan lukisan yang dipajang hanya empat buah karena sejak tahun 1953 Edhi tidak melukis lagi," ujar Mikke di Jogja Gallery, Kamis (14/1).
Dilatarbelakangi sebagai pejuanga RI pasa masa Agresi Militer Belanda II, Mike mengatakan Edhi dekat dengan presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang lantas membuatnya mengabadikan dirinya untuk karya-karya monumental dengan momen historis dan rasa nasionalis.
"Selanjutnya beliau dikenal khususnya lewat karya-karya monumentalnya antara lain patung Selamat Datang, Patung Pembebasan Irian Barat, Dirgantara dan diorama sejarah yang terdapat di Monumen Nasional (Monas), Monumen Pancasila di Jakarta dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara kurator lainnya yakni Anusapati menambahkan bahwa Edhi merupakan pematung karya-karya monumental dan pelopor karya seni rupa patung di Indonesia sejak tahun 1950-an. Menurutnya, Edhi memperkenalkan seni patung modern dengan menghasilkan karya realistik awalnya yang kini dirubah menjadi gaya abstraktif figuratif.
"Dalam pikirannya masih realistik tetapi Edhi mencoba memaknai irama yang ada di dalam pikirannya yang kemudian terpengaruh oleh gayapematung senior Hendra Gunawan yang tidak hanya membuat patung-patung tradisi saja tetapi patung monumental. Patung yang dihasilkan oleh Edhi tidak hanya bertektus kasar tetapi juga halus yang menampilkan suasana hatinya," kata Anusapati
Dalam pameran kali ini sebagai wujud penghargaan sekaligus mengintrospeksi kembali hasil-hasil karya Edhi. Edhi Sunarso telah meletakkan dasar-dasar seni patung modern Indonesia pada awal pertumbuhannya, dimana dia telah melakukan eksplorasi dan eksperimentasi dengan prinsip dasar mencari seni rupa Indonesia modern melalui kebebasan berekspresi di dalam penciptaan karya seni patung.
Pada pameran ini juga dapat diketahui bagaimana sejarah dan perkembangan seni patung Indonesis melalui sejumlah teknik, ide, penjiwaan, kegelisahan yang dituangkan oleh Edhi Sunarso dalam media perunggunya.
Kirim Komentar