Kesehatan

Kementrian Kesehatan Afganistan Pelajari RPG

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Kementrian Kesehatan Afganistan Pelajari RPG



Sebanyak 15 dokter dari Kementrian Kesehatan Masyarakat Afganistan, Jumat (9/4) mengunjungi Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Kota Yogyakarta. Mereka datang untuk belajar dari RPG atas rekomendasi UNESCO yang menilai bahwa layanan kesehatan anak di Indonesia patut untuk dicontoh.

Perwakilan salah satu dokter yang berkunjung, dr. Haedayatullah menyatakan kekagumannya terhadap sejumlah layanan kesehatan bagi masyarakat yang diterapkan di Kota Yogyakarta. Bagi mereka keterlibatan masyarakat dalam layanan kesehatan atau community based health care adalah sesuatu yang luar biasa.

"Di sini saya masyarakat saling membantu untuk melayani kesehatan khususnya kesehatan anak-anak tanpa mendapat bayaran sepeser pun," katanya usai mendengarkan pengarahan dari Ketua Tim Penggerak Kota Yogyakarta, Dyah Suminar di Rumah Pemulihan Gizi.

Pada masa kunjungannya ke Jogja selama satu minggu ke depan, rombongan dari Afganistan yang dipandu oleh konsultan kesehatan dari Fakultas Kedokteran UGM akan belajar tentang layanan dan sistem kesehatan masyarakat yang diterapkan kota dan kabupaten di DIY.

"Selama berada di sini nanti, kita akan melihat-lihat dan belajar layanan kesehatan masyarakat seperti apa yang telah diterapkan. Nantinya kami rencanakan untuk kami terpakan di Afganistan," tandasnya.

Menurutnya, layanan kesehatan di Afganistan masih kurang dibandingkan dengan yang telah dilakukan di Indonesia khususnya di Kota Yogakarta. Untuk itu, selain mendapat rekomendasi dari UNESCO, pihak Afganistan juga mendapatkan informasi dari sejumlah orang Afganistan yang sempat datang ke Indonesia.

Di Yogyakarta, rombongan dari Afganistan sempat berdialog dengan Ketua Tim Penggerak Kota Yogyakarta, Dyah Suminar serta Kepala Dinas Kesehatan, Choirul Anwar dan konsultan kesehatan dari UGM, Prof. Yati Soenaryo mengenai Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Rumah Pemulihan Gizi (RPG).

Sementara itu konsultan kesehatan dari UGM, Prof. Yati Soenaryo mengungkapkan, pihak Afganistan memang sangat tertarik dengan kedua layanan tersebut yang merupakan layanan kesehatan yang berbasis masyarakat.

"Mereka ingin mempraktekkan layanan yang melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk kepentingan kesehatan masyarakat dan anak-anak," tegasnya seraya menyatakan bahwa pihak Afganistan sempat heran dengan aktivitas kader-kader PKK yang dengan tanpa pamrih aktif dalam kegiatan Posyandu.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini