Sastrawan dunia William Shakespeare pernah berujar: apalah arti sebuah nama. Namun, lain halnya dengan pemilik Kedai 24 jam. Kafe kelas menengah ini memberi nama menu-menunya secara vulgar. Bahkan, terkesan porno. Nama itu sungguh berarti. Salah satunya untuk memikat pelanggan.
Ada dua sebutan menarik disana yaitu PK yang berkonotoasi penjahat kelamin, namun di kedai itu merupakan kependekan dari penggila kedai atau pelanggan warung. Sedangkan PSK yang biasa digunakan menyebut pekerja seks komersial berubah menjadi punggawa sejati kedai atau karyawan warung. Lalu, Podjok Mesum untuk nama meja.
Semisal Hendra, PK asal Temanggung ini merupakan PK sejati. "Sampai hafal Pelacur disini," tukasnya sembari terkekeh.
Bahkan menu-menunya pun dinamai serupa. Awalnya, Hendra merasa malu saat memesan makanan. "Saya pesan masturbasi dong," katanya. "Bayangkan jika yang menerima pesanan ialah pelayan perempuan."
Masih ada menu-menu lain seperti Miyabi (mi yang tak biasa), Mie Doggy (mi kuah racikan khusus), Souperma (soup krim ala kedai), Gigolo Sosis (gerombolan nasi goreng sesuka loe campur sosis) serta Onani (omelet nikmat nampol abis).
Menurut salah satu manajer, Indah Istiqomah, pemberian nama berbau porno tersebut memudahkan pelanggan mengingat menu yang ditawarkan. "PK baru pasti penasaran dengan menunya apalagi nama yang kami tawarkan unik seperti ini," jelasnya.
Sedangkan untuk menyikapi ketatnya persaingan bisnis, Indah optimis. "Kedai ini tidak memiliki fasilitas internet gratis," katanya. "Namun, harga yang murah, serta menganggap pelanggan layaknya teman menjadi kunci kami dekat dengan mereka."
Keamanan 24 Jam
Sebagai kedai yang buka 24 jam, tentunya sangat mudah menjadi sasaran pelaku tindak kriminal. Untuk mencegah hal itu terjadi, kedai ini menyediakan layanan parkir yang dijaga selama 24 jam. "Terutama saat malam hari," kata Indah.
"Jika ada yang mabuk, biasanya selesai dugem, kami meminta pelanggan pulang secara baik-baik," katanya. "Tujuannya untuk menjaga keamanan bersama dan kami tidak mau ambil resiko."
Selain ada di Jalan Damai Km. 8,5, kedai juga buka di Jalan Selokan Mataram, Cepit Baru. Sejak awal bisnis ini memang diperuntukkan bagi remaja dan dewasa, terutama mereka yang berstatus mahasiswa.
Editor : Albertus Indratno
Kirim Komentar