Sejumlah jalan utama di kawasan Kota Yogyakarta seperti jalan Diponegoro, Brigjen Katamso dan Samirono masih terpapar abu vulkanik, meskipun semalam (16/02) diguyur hujan selama kurang lebih 45 menit. Hari ini hingga 18 Februari 2014, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengintruksikan pada masyarakat Yogya baik di kodya maupun kabupaten untuk bersama-sama turut melaksanakan kerja bakti.
Gubernur melakukan pemantauan disepanjang jalan Diponegoro , pembersihan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif abu vulkanik jika terhirup oleh sistem pernafasan. Menurut petugas kebersihan, Supratmo, saat ditemui Tim Gudegnet tadi siang mengungkapkan bahwa abu vulkanik tersebut dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam karung.
"Nantinya, akan ada petugas yang mengangkut dan akan diletakkan disebuah tempat, jika tidak dikarungi, maka abu bisa beterbangan lagi," jelasnya.
Hal serupa pun dilakukan Andriyanto, penjual bensin eceran dikawasan bunderan UGM. Ia turut melakukan pembersihan disekitar tempatnya berjualan agar tidak banyak menghirup abu vulkanik. "Saya membaca koran kalau hari ini (17/02) ada perintah kerja bakti, sehingga saya turut melakukan aktivitas tersebut," tukasnya.
Saat dihubungi melalui saluran telepon, Humas Pemkot Yogya Tri Harsono mengatakan bahwa pihaknya hari ini turut membantu pendistribusian dana rangsangan ke 40-an kelurahan di Kota Yogya. "Setiap kelurahan mendapat dana suntikan Rp 2,5 juta dalam upaya mendukung kerja bakti massal," jelasnya.
Sebagai informasi, pembersihan tempat hari ini berfokus pada tempat layanan umum seperti sekolah, pasar, kantor pelayanan publik, dan bandara. Abu vulkanik sendiri memiliki resiko berbahaya terhadap kesehatan. Dalam keadaan anfaal abu piroklastik dapat menyebabkan kematian karena luka yang terjadi pada saluran pernapasan.
Sosial Ekonomi
Jalan Raya Kota Jogja Masih Terpapar Abu Vulkanik

Kirim Komentar