Almarhum Profesor Dr Damardjati Supadjar berangkat menuju pemakaman keluarga Yosodipuro di Dusun Losari, Grabag, Magelang, Jawa Tengah setelah sebelumnya disemayamkan di Balairung Universitas Gadjah Mada Yogyakarta siang ini. Sejumlah tokoh hadir seperti Rektor UGM, Profesor Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., GBPH. Prabukusumo, Budayawan Emha Ainun Najib serta ratusan tamu takziah.
Menurut Pratikno, almarhum merupakan pribadi yang sederhana serta memiliki komitmen besar pada Indonesia dan UGM terutama dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan. Diakui banyak pihak, Damardjati merupakan sosok pendidik dan ilmuwan yang sangat handal dalam memberikan inspirasi terutama dalam bidang filsafat Jawa dan nusantara.
"Beliau menginisiasi metodologi analisa filsafat yang berbeda dari metode barat," tukasnya.
Pratikno juga mengatakan semasa hidupnya, Damardjati merupakan tokoh yang sangat berperan atas berdirinya Pusat Studi Pancasila UGM pada 1996. "Saat itu krisis Pancasila sedang meluas, bersama Profesor Kunto Wibisono dan rekan-rekan ia mengingatkan Indonesia untuk kembali pada Pancasila," tambahnya.
Dilokasi yang sama, GBPH. Prabukusumo yang turut ber-takziah siang itu memberikan kesan berbeda pada sosok almarhum. Ia merupakan pribadi yang gemar nembang dan suka berterus terang bila ada sesuatu yang tidak pas. "Beliau itu tulus, baik atau buruk disampaikan secara langsung kepada orang yang dimaksud," katanya.
Sejumlah karya Damardjati yang cukup terkenal seperti Nawangsari, Mawas Diri, Sastra Gending dan tesis S-3 tentang Konsep Ketuhanan Menurut Filsafat Proses. Karya-karya publikasi lain keluar dalam bentuk artikel yang tersebar di berbagai terbitan dan koran. Dahulu, ia juga pernah mengisi acara di stasiun televisi lokal yang mengupas tentang filsafat dan budaya.
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar