Angin kencang di UGM kemarin Tewaskan 1 Mahasiswa
Angin regional yang berhembus dari barat Sumatra berpotensi menimbulkan angin lokal berkecepatan kurang lebih 40 km/jam. Demikian informasi tersebut disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Tony Agus Wijaya pada Tim Gudegnet sore ini. Jatuhnya korban jiwa mahasiswa UGM bernama Ircham Darmasta Gumilang, jurusan Fakultas Pertanian UGM menjadi salah satu dampak adanya hembusan angin tersebut.
"Gangguan cuaca ini bersifat pendek, angin kencang kemarin itu bersifat lokal dan terjadi dalam waktu yang cepat," jelasnya.
Adapun faktor penyebab gangguan cuaca pendek ini adalah adanya perbedaan suhu permukaan disekitar DIY, panas terik dibagian barat, utara, timur dan berakibat pada perubahan pola angin. Meskipun Tony memastikan hembusan angin tak sebesar puting beliung, namun pohon besar dan lapuk dapat tumbang jika terkena hembusan angin kencang tersebut.
Gangguan cuaca semacam ini dapat terjadi hingga 1 minggu kedepan. Agar semua pihak aman, ia menyarankan pada masyarakat untuk selalu mengawasi pohon yang sekiranya perlu dipangkas, dan tidak perlu ditunda lagi. "Meskipun gangguan ini sebentar, namun himbauan ini diindahkan agar hal yang tak diinginkan terjadi," tambahnya.
Mengenai gelombang pasang, ia pun menyarankan pada wisatawan untuk terus mematuhi peraturan dan tetap waspada. Gelombang laut mencapai empat meter, padahal dalam kondisi normal tidak lebih dari dua meter. "Kecepatan angin yang cukup kencang itu mempengaruhi tinggi gelombang di laut," tutupnya.
Kirim Komentar