Pertanyaan
Selamat pagi dokter,
Saya Susanti. Tinggalnya di daerah Maguwoharjo.
Rumah kami menggunakan ember plastik sebagai bak mandi. Posisinya di bawah, lebih rendah dari toilet duduk. Beberapa hari yang lalu, anak saya, umurnya masih 3 tahun, secara sengaja menuangkan obat pembersih lantai di dalam bak. Saya juga salah karena sembrono meletakkan cairan berbahaya itu.
Saking kawatirnya, saya "membuang" ember itu. Saya letakkan di belakang rumah dan tidak lagi saya gunakan. Saya takut, meskipun sudah dicuci, namun tetap ada cairan pembersih lantai yang tertelan saat menggosok gigi atau mandi.
Menurut dokter, bagaimana sebaiknya? Apakah ketakutan saya berlebihan? Dan apakah akibatnya jika ada cairan yang tertelan meskipun sedikit?
Atas masukannya saya ucapkan terima kasih.
Susanti, Maguwoharjo
Jawaban
Yth. Ny Susanti di Maguwoharjo,
Terima kasih atas kiriman e-mailnya.
Kejadian yang diceritakan tersebut, merupakan kasus kecelakaan rumah tangga yang berdampak terhadap status kesehatan anak. Kasus seperti ini menduduki peringkat ke 7 dalam total kasus kunjungan anak di UGD RS di seluruh daratan Eropa. Kejadian setara di Indonesia, belum pernah saya baca laporannya. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan koreksi dan pencegahan, agar tidak terulang.
Tindakan koreksi tertelannya cairan pembersih lantai ke dalam saluran cerna anak, adalah dengan menetralisir sesegera mungkin. Rangsang muntah, agar anak mampu memuntahkan material yang telah tertelan. Bila tidak berhasil, apalagi diketahui bahwa material yang tertelan tidak banyak, berikan larutan rumah tangga yang hangat. Berikan teh tawar atau air putih hangat, disertai buah, misalnya pisang.
Amati reaksi keracunan, yaitu rasa mual, muntah, demam, nyeri perut atau diare. Bawa anak ke dokter atau RS terdekat, apabila muncul gejala keracunan tersebut. Pada umumnya, gejala tersebut akan muncul dalam 2x24 jam pertama. Sebaliknya, kalau tidak ada keluhan apapun, maka materail beracun yang tertelan anak, dapat diabaikan. Tidaklah perlu melakukan berbagai tindakan tambahan yang berlebihan, agar kita tidak perlu boros sumber daya.
Tindakan pencegahan yang ideal adalah membuat dudukan, agar ember bak mandi lebih tinggi dari jangkauan anak. Selain itu, memisahkan larutan kimia berbahaya dari barang lain yang digunakan untuk mandi, minum atau mencuci mulut.
Semoga Ny Susanti dapat melakukan kedua macam tindakan tersebut, sehingga kejadian buruk tidak terulang lagi.
Terima kasih.
Salam sehat,
DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA
Spesialis anak rumah sakit Bethesda
Yogyakarta
Kirim Komentar