Pertanyaan
Selamat pagi dokter,
Terima kasih sudah bersedia menjawab pertanyaan di rubrik di gudeg.net. Nama saya Ribut Wahyudi. Saya tinggal di daerah Patangpuluhan. Begini dokter, saya punya anak umur 4 tahun. Sejak usia 2 tahun, dokter puskesmas yang biasa memeriksa bilang kalau anak saya kemungkinan punya bakat alergi dari saya.
Istri saya juga mengidap asma. Saya sendiri tidak tahu apakah kedua hal ini menurun kepada anak atau tidak. Yang ingin saya tanyakan, apakah yang bisa saya lakukan untuk menjaga anak ini tetap sehat dan tidak terserang asma saat dia masih sangat muda?
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Salam
Ribut Wahyudi, Patangpuluhan
Jawaban
Yth. Bapak Ribut Wahyudi di Patangpuluhan,
Terima kasih atas kiriman e-mailnya dan saya memohon maaf karena terlambat merespon.
Pertama-tama harus disadari bahwa sifat alergi akan menurun dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Dengan demikian, kalau ibu seorang pemilik sifat alergi dan penderita asma, maka sekitar 20% anak akan mengalami sifat serupa. Wajar saja dokter yang memeriksa putera Anda telah menemukan tanda alergi sekitar 2 tahun lalu.
Untuk lebih jelasnya, ada sebuah pemeriksaan laboratorium yang dapat mengukur derajad alergi pada anak Anda. Berdasarkan derajad alergi tersebut, tindakan pencegahan dapat dilakukan. Pencegahan pada umumnya dilakukan dalam 3 tahap. Pencegahan primer diterapkan pada bayi atau anak yang lahir dari keluarga dengan sifat alergi. Yang utama adalah pemberian ASI eksklusif, penundaan pemberian susu formula sampai usia di atas 6 bulan, dan pembatasan porsi pemberiannya.
Pencegahan sekunder dilakukan pada bayi atau anak yang gagal dalam pencegahan primer, yang dilakukan dengan penghindaran terhadap pencetus. Untuk melakukan penghindaran ini, orang tua bayi dan anak harus dapat mengetahui pencetusnya dan melakukan penghindaran, agar bayi dan anak tidak terpapar.
Pencegahan tersier dilakukan pada bayu atau anak yang gagal dalam pencegahan primer dan sekunder. Dalam hal ini sudah serupa dengan pengobatan, karena sudah menggunakan obat-obat anti alergi, untuk mencegah memburuknya gejala klinis.
Untuk itu, saya menganjurkan agar Bapak Ribut Wahyudi dan isteri, melakukan pencegahan sekunder untuk putera bapak dan melakukan pencegahab primer untuk adiknya kelak. Dokter akan mendampingi bapak sekeluarga, di dalam setiap tahapan pencegahan tersebut. Tentunya agar putera bapak tidak terlalu terganggu oleh gejala klinis alergi. Dengan demikian, dia akan berkativitas dengan nyaman dan mengalami proses tumbuh kembang seperti teman sebayanya di Patangpuluhan. Terima kasih.
Salam sehat,
DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA
Dokter Spesialis Anak RS. Bethesda Yogyakarta
Kirim Komentar