Seniman Saat Akan Membuat Mural di Jembatan Kewek Kemarin Sore Jam 17.00
Masifnya pembangunan hotel & mall di Kota Yogyakarta membuat air artesis dikawasan ini turun drastis. Debit air yang biasanya normal menjadi berkurang signifikan. Melalui peristiwa seperti ini, Komunitas Warga Berdaya merespon tajam akan peristiwa itu. Mereka menuntut agar pemerintah menghentikan pembangunan yang bersifat kapitalis.
Demikian informasi tersebut disampaikan koordinator kegiatan, Yossi Fajar saat dihubungi Tim Gudegnet. Warga Berdaya kemudian melakukan aksi damai dengan cara membuat mural bertemakan JOGJA ASAT! dikawasan jembatan Kewek kemarin sore. Aktivitas tersebut merupakan bentuk kegelisahan warga yang merasakan dampak keringnya air sumur.
"Dalam aksi ini kami melibatkan 100 warga Berdaya sekaligus membersihkan jembatan kewek dari iklan yang di tempel sembarangan, mengecatnya dan kemudian membuat karya mural dengan tajuk Jogja Asat tersebut," terang Yossi.
Sebelum menggelar aksi ini, Warga Berdaya sebenarnya telah melakukan sejumlah pemantaun dibeberapa titik lokasi yang disinyalir memiliki suplay air sumur yang mengkhawatirkan. Tempat tersebut antara lain Jalan Magelang (sekitar Hotel Rich), Condong Catur (Mall Hartono), serta Miliran (Fave Hotel).
"Tidak ada cara lain selain menghentikan pembangunan hotel dan mall agar air tanah dapat diselamatkan," jelas Yossi Tegas.
Karya yang ada dikawasan jembatan Kewek tersebut merupakan bentuk kecaman pada pemerintah kota untuk segera menghentikan segala proses perijinan terkait penambahan hotel dan mall.
"Agar jera, kami ingin KPK mengusut perijinan, aturan serta amdal yang menyalahi regulasi, ini akan menjadi babak seru jika KPK berkonsentrasi dikasus semacam ini," tutup Yossi pada Tim Gudegnet saat mengakhiri sesi wawancara.
Kirim Komentar