Haykal Kamil Saat Dimintai Keterangan Tim Gudegnet Mengenai Revitalisasi Taman Alun-alun Selatan di XXI Plaza Ambarrukmo
Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta (Perda DIY) No.4 Tahun 2012 Tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas kini mulai diperhatikan. Perda yang telah berjalan selama 2 tahun itu merangkum sejumlah peraturan yang diharapkan dapat menjadi jembatan kaum difabel dalam pendidikan, pekerjaan, kesehatan, sosial, seni, budaya dan olah raga, politik, hukum dan bidang penanggulangan bencana.
Salah satu aspek kecil yang mulai diperhatikan pemerintah antara lain membuat jalur bagi penyandang tuna netra dikawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta. Pembangunan taman yang ada dilokasi tersebut diantaranya yaitu penggantian konblok, pembuatan tempat duduk serta jalur kuning bagi penyandang disabilitas.
Hal tersebut mendapat respon positif warga sekitar Alun-alun Selatan yang biasa melewati lokasi tersebut. Susilowati misalnya, warga Madyosuro ini mengaku cukup apresiatif dengan adanya revitalisasi di kawasan Alun-alun Selatan. "Semenjak pembaruan taman dan konbok, alun-alun selatan menjadi lebih bersih," tukasnya (16/01).
Namun ada aspek yang sebenarnya harus turut dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat maupun pengunjung yang ada tempat yang berdekatan dengan salah satu kompleks inti Kraton Yogya, Siti Hinggil. "Kalau malam kan banyak ya pedagang yang jualan, kendaraan lalu-lalang dan permainan odong-odong, nah, kalau bisa daerah yg ditujukan unt para penyandang difabel wajib diberikan pada yang memiliki keterbatasan, jangan dipakai untuk kegiatan orang yang sehat, dan jangan disalahgunakan areal blok kuning yang untuk para difabel itu," tambahnya.
Artis Ini Setuju Jika Tempat Ramah Difabel Bersih Dari Pedagang
Diwaktu sebelumnya, Muhammad Haykal Kamil yang ditemui Tim Gudegnet di Plaza Ambarrukmo mengaku sangat antusias dengan keadaan Jogja saat ini. Oleh sebab itulah dia bersama kakak kandungnya, Zazkia Adya Mecca dan kakak iparnya, Hanung Bramantyo datang secara khusus untuk launching premier film baru yang berjudul Hijab.
Tim Gudegnet lantas menanyakan komentarnya akan revitalisasi taman di Alun-alun Selatan yang kini lebih ramah pada penyandang difabel. "Kalau soal ini saya sangat setuju sekali ya, mereka yang memiliki keterbatasan dipenuhi hak-haknya, namun jangan sampai lokasi yang ditujukan untuk penyandang difabel disalahgunakan," terangnya.
Biasanya para pedagang yang ada di Alun-alun Selatan dan juga para pengunjung disana banyak disetiap malamnya, oleh karena itu Ia pun meminta pada pemerintah untuk berperan aktif dalam upaya menegakkan peraturan, memberikan hak dan kewajiban yang layak bagi setiap warganya.
"Pemerintah memiliki andil untuk menentukan peraturan, ya kalau ada yang berdagang disana bisa diberi pengertian dahulu, mana yang diperbolehkan untuk berjualan mana yang tidak, saya rasa orang-orang Jogja ini jauh lebih sopan ya jika dibandingkan di Jakarta, orang sini lebih ramah dan mudah diatur," tutupnya.
Bagaimana, sudah siap ikut menghormati fasilitas yang dikhususkan untuk difabel?
Kirim Komentar