Dra. Siti Noordjannah D, MM., M.Si
Pimpinan Pusat Aisyiyah Yogyakarta, Dra. Siti Noordjannah D, MM., M.Si menolak tegas Calon Kapolri Baru karena jika dilantik akan menimbulkan polemik panjang antara KPK & POLRI. Aksi keprihatinan yang dilaksanakan di kantor Jalan Kha. Dahlan no 32 Yogyakarta tersebut dihadiri oleh sejumlah pengurus Aisyiyah lain yang menyatakan dukungan serupa. Pihaknya secara tegas mendukung KPK untuk tetap istiqamah menjalankan tugas yaitu melakukan pemberantasan korupsi.
"Sebagai ormasi kami turut merasakan sebuah keprihatinan yang mendalam, saat negara butuh suasana kondusif untuk menegakkan pemerintahan, namun ada suasana mengganggu antara KPK dan Polri. Posisi kedua lembaga tersebut kali ini sedang dipertaruhkan" ungkapnya.Saat tim Gudegnet menayakan langkah apa yang harus diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan perkara ini, Noordjannah menghendaki jika presiden selaku kepala negara dapat mengambil langkah tegas. "Kami ingin calon Kapolri yang bersih dan bebas dari korupsi," tukasnya.
Sikap tersebut pun diperkuat dengan dua pernyataan ormas Aisyiyah yang menyatakan bahwa agar lembaga penegak hukum memjiliki komitmen kuat dalam upaya pemberantasan korupsi (termasuk dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia). Pihaknya juga menyatakan bahwa Bapak Presiden Joko Widodo tidak boleh berkompromi atas nama apapun dan terhadap siapapun yang dapat melemahkan usaha korupsi dan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Jangan sampai peristiwa seperti ini menyakiti hati rakyat, Saya berharap kedepannya bangsa ini harus memiliki generasi yang kuat dan apapun yang dilakukan Aisyiyah menjadi aktivitas untuk menegakkan Amar makruf Nahi Munkar," jelasnya.
Dilokasi dan waktu yang berbeda, Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM, Prof. Dr. Purwo Santoso mengatakan bahwa perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi akan tetap berlangsung. Meski begitu ia berharap jangan sampai semangat dan upaya pemberantasan korupsi runtuh di era Presiden Joko Widodo.
Kirim Komentar