Sore ini, Umat Kong Hu Chu di Klenteng Poncowinatan atau Tjen Ling Kiong mulai berbenah, sebenarnya ibadah telah dilakukan dua hari sebelum Hari Raya Imlek tiba tepatnya tanggal 17 februari 2015 lalu. Namun, aktivitas peribadatan secara penuh memang akan dilaksanakan setelah Magrib petang ini dan akan berakhir pada subuh nanti.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh pengurus klenteng, Shu-shu atau dikenal dengan nama Margo Mulyo. Menurutnya, petang ini merupakan waktu bagi umat untuk beribadah paling intensif meski tidak sebanyak di Klenteng Fuk Liang miau yang terletak di Gondomanan.
"Sebenarnya peribadatan akan dikonsentrasikan di Klenteng Gondomanan, namun yang beribadat disini juga ada," jelas Shu-shu sembari meminum kopi saat berbincang-bincang dengan Tim Gudegnet. Banyak rekan media yang mencarinya untuk meliput segala sesuatu yang berhubungan dengan klenteng tersebut.
Peribadatan yang dilakukan umat sebenarnya merupakan sebuah ritual doa yang sangat sakral seperti umat Muslim saat melakukan shalat. Oleh sebab itu, Shu-shu pun menekankan pada para fotografer untuk lebih peka dalam menjaga etika saat melakukan pengambilan gambar.
"Saya mohon, jika ada umat yang sedang beribadat alangkah baiknya mengambil foto secara etik, misal menggunakan lensa tele, tidak terlalu dekat dengan umat yang sedang berdoa, itu saja pesan saya", jelas sosok berkacamata itu.
Sebagai informasi, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VI telah menghibahkan sebidang tanah dibagian belakang Pasar Kranggan yang hingga kini digunakan oleh keturunan Tionghoa sebagai tempat untuk memuja para dewa. Selamat Tahun Baru Imlek Bagi Anda yang merayakannya. Gong Xi Fat Chai.
Kirim Komentar