Apa yang sering ditanyakan ketika kita melamar pekerjaan, berpindah pekerjaan, atau menerima penawaran menjadi pembicara? Ya, tiada lain adalah informasi tentang siapa kita dan apa saja kiprah yang sudah kita hasilkan. Dalam bahasa umum: curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup.
Apa saja yang sebaiknya kita sebutkan dalam daftar riwayat hidup? Apakah semua hal sejak lahir sampai kini? Apakah prestasi yang bagus-bagus saja? Apakah ada yang perlu disembunyikan?
Urutkan dari yang Baru
Tidak semua informasi tentang perjalanan hidup dan karir perlu ditampilkan. Jika pun mau tampilkan semua, urutkan sejak karir terbaru lalu berangsur-angsur ke tahun yang lebih lama. Kebaruan ini juga sekaligus menunjukkan kesegaran pengetahuan dan kecakapan kita di bidang pekerjaan yang mau kita masuki.
Tampilkan Prestasi
Persaingan dalam merebut posisi pekerjaan begitu ketat. Pastikan kita merebut perhatian dalam hitungan detik pada baris-baris awal CV kita. Adalah prestasi kerja yang bisa disodorkan di awal. Tuliskan data yang menunjukkan prestasi kita. Cantumkan presentasi, ranking, atau omzet yang mendukung.
Pilih yang Relevan
Juga, jangan tampilkan semua prestasi. Pilih prestasi yang relevan dengan bidang pekerjaan yang mau kita masuki. Jika kita mau masuk ke dunia penjualan, ya tonjolkan prestasi di bidang penjualan. Relevansi ini berkaitan dengan penilaian pencari kerja akan kontribusi apa yang bisa kita sumbangkan kepada tempat kerja yang baru.
Di atas semua itu, kejujuran membungkus semuanya.
Salam hidup,
@AAKuntoA
CoachWriter
www.solusiide.com | aakuntoa@solusiide.com
Sipp
Kirim Komentar