Berkembangnya peminat batu mulia akhir-akhir ini membuat masyarakat harus lebih waspada karena ada lho batu sintetis yang dibuat di laboratorium dengan materi kimiawi yang sama.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh gemologist, Muhammad Faizal Rahman, S.IP, MM, GIA GG dari Lembaga Pengembangan & Sertifikasi Mulia - Martapura, Kalimantan Selatan, saat berada dipameran National Gemstone Community Expo di Galeria Mall.
"Peminat batu memang harus lebih berhati-hati, karena ada batu sintetis yang dibuat di laboratium dengan materi yang sama persis dengan bebatuan yang berasal dari alam", terangnya.
Batu alam memiliki proses panjang berupa tekanan dan suhu temperatur yang tinggi. Batu mulia sekelas Rubi Korundum misalnya, pembentuannya saja membutuhkan temperatur antara 800 hingga 900 derajat celcius.
"Proses alam inilah yang membuat batu sekelas rubi memiliki harga yang sangat tinggi", tambahnya.
Melalui media inilah pihaknya mensosialisasikan pekerjaan di lembaganya. LPS ini bertugas melakukan uji laboratorium melalui ilmu gemologi. Agar para pecinta batu tidak keblinger dalam memilih batu mulia, disarankan untuk melakukan uji laborat yang nantinya akan menghasilkan nama batu hingga asal - usulnya.
"Akan ada proses uji laborat yang akan menghasilkan sejumlah rekomendasi mulai dari berat jenis, index bias serta tingkat keras si batu mulia tersebut, misalnya bacan, maka batu ini akan dapat diketahui jenis batu hingga nama ilmiahnya", jelasnya.
Sebagai informasi, LPS ini merupakan satu-satunya lembaga sertifikasi perbatuan milik pemerintah Indonesia yang khusus mengeluarkan hasil uji lab. Bagi Anda yang ingin melakukan uji jenis batu mulia, dapat langsung ke National Gemstone Community Expo di Galeria Mall dari tanggal 1 - 5 April 2015.
Kirim Komentar