Pertanyaan :
Selamat pagi rekan-rekan AISHA yang baik,
Perkenalkan, nama saya Astrith. Saya mempunya seorang putra berumur 3 tahun. Kalau saya bekerja, ia saya tinggal di rumah bersama pengasuhnya.
Begini sahabat AISHA, akhir-akhir ini saya melihat perubahan perilaku pada anak saya. Entah bagaimana, ia sekarang suka menggunakan bedak dan perlengkapan kosmetik saya lainnya. Memang, sebelum saya berangkat kerja, kadang ia ada di samping saya dan memperhatikan cara saya berdandan.
Pertanyaan saya, apakah itu perilaku yang wajar untuk anak se-usia dia? Lalu, bagaimana caranya saya mengarahkan agar ia tidak lagi berdandan seperti itu?
Atas perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih.
Salam,
Astrith dan keluarga di Duwet, Sleman
Jawaban
Selamat sore ibu Astrith di Duwet, Sleman.
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat.
Bu Astrith, memang pada usia 3 tahun anak sedang berada pada tahap meniru. Terutama meniru perilaku orang-orang terdekatnya, seperti meniru bicaranya, menirukan ketika orang tua batuk, meniru orang tua membaca dengan berpura-pura membaca, menirukan gaya orang tuanya ketika menerima telepon, dan menirukan hal-hal lainnya termasuk salah satunya menirukan ibunya berdandan. Apalagi bagi anak perempuan, mereka akan mulai tertarik berdandaan dan menirukan ibunya. Namun kalau itu dilakukan anak laki-laki seperti putra ibu bagaimana? Wajarkah?
Jika mengingat putra ibu sedang berada dalam tahap meniru, ini merupakan hal wajar, apalagi seperti yang tadi ibu katakan, putra ibu sering memperhatikan ibu ketika berdandan sebelum berangkat kerja. Mereka tentu akan penasaran untuk mencoba apa yang dilakukan oleh ibunya. Namun tentunya hal yang perlu dilakukan ialah selalu memberi pengertian kepada putra ibu bahwa berdandan, memakai bedak dan alat kosmetik lainnya itu adalah untuk perempuan, seperti mamanya, kakak perempuannya, neneknya, atau pengasuhnya (beri contoh riil agar putra ibu mudah memahaminya). Sedangkan anak laki-laki tidak perlu berdandan.
Selain pengertian, hal lain yang lebih penting diberikan adalah contoh. Perlihatkan bagaimana dandannya figur laki-laki pada putra ibu, misalnya melihat ketika ayah/kakak laki-laki/kakeknyanya akan berangkat kerja atau bepergian, menunjukkan cara ayahnya menyisir rambut, memakai kemeja, jam tangan, celana panjang. Atau ketika menonton televisi ada iklan/adegan berdandan sampaikan kalau itu dilakukan perempuan sedangkan laki-laki tidak.
Mungkin putra ibu akan mengulangi menirukan ibunya berdandan, bisa jadi itu hanya karena penasaran, tapi kita sebagai orang tua harus selalu mengingatkannya ya, agar jangan sampai keterusan dan sampaikan juga kepada pengasuhnya ketika orang tuanya tidak ada di rumah jika putra ibu berdandan lagi minta pengasuh untuk turut memberi pengertian dan mengalihkan kegiatan bermain atau menggambar misalnya.
Oh iya, ketika putra ibu menggunakan kosmetik milik ibu, usahakan jangan tertawa atau langsung marah, karena kalau kita tertawa mereka cenderung mengulanginya. Atau jika kita langsung memarahinya, suatu saat ia bisa menggunakan cara ini untuk menarik perhatian kita.
Nah begitulah Ibu Astrith, memang dunia anak adalah dunia ceria dan ajaib, yang lucu, dan penuh cerita dan keceriaan, namun kita harus tetap memperhatikan tumbuh kembangnya karena masa ini masa emas pembentukan karakter, maka selain mendampingi mereka kita harus tetap menjaga dan mengarahkannya.
Nah itu tadi sedikit yang bisa Aisha sampaikan, semoga bermanfaat bagi Ibu Astrith dan pembaca Gudeg.net
Salam
*Aisha Parenting*
www.aishaparenting.com
@twit_aisha
"We strive to engage mindful parents to develop good reading and eating habits, as well as to stimulate creativity at home"
Kirim Komentar