Punya adik cacingan atau malah Anda sendiri yang cacingan? wah sepertinya Anda harus melakukan ini agar kesehatan tubuh terus terjaga dengan baik. Selama musim hujan, kuman dapat berkembang biak apalagi jika Anda melakukan aktifitas yang tidak higienis sangat mungkin terkena cacingan meski Anda telah dewasa.
Secara umum, cacingan merupakan parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan mengganggu tubuh manusia. Akibatnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia akan terserap oleh parasit cacing. Oleh sebab itu, Anda wajib mengetahui apa saja penyebab cacingan yang dapat membahayakan tubuh.
Jika merunut Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan, kasus cacingan di Indonesia ternyata mencapai 28,12 persen. Kasus terbesar terjadi di kawasan padat penduduk bukan pedesaan.
Namun, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas kedokteran & Fakultas Farmasi UGM, mereka adalah Dimas, Habil Alam Rahman dan Deby Aulia Rahmi dan Lina Permatasari dari Fakultas Farmasi yang mencoba mencari alternatif pengobatan cacingan dengan buah Pare.
Tim ini melakukan penelitian pada buah pare (Mommordica charantia L) yang ternyata memiliki potensi untuk mengobati cacingan. Dibawah bimbingan dosen parasitologi FK UGM drh. Sitti Rahmah Umniyati, S.U., Tim ini dapat membuktikan bahwa tanaman pare baik berupa biji dan daunnya mengandung daya antihelmintik.
“Buah pare mengandung senyawa saponin yang mempunyai efek antihelmintik,” jelas Dimas.
Sebelum menguji cacing gelang pada ayam (Ascaridia galli), tim ini terlebih dahulu membuat pare menjadi ekstrak pare. Selanjutnya ekstrak pare yang dilarutkan ke dalam air digunakan untuk menginfus cacing gelang. Dari hasil percobaan tersebut diketahui cacing gelang mengalami kehancuran dinding sel setelah 11 jam percobaan. Hasil optimal diperoleh pada pemberian dosis ekstrak pare sebanyak 23 gram pare yang dilarutkan dalam 100 ml air.
“Setelah dibandingkan dengan cacing yang direndam dalam Albendazole menunjukkan hasil yang tidak berbeda sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai obat cacing,” tegas pria asal Lombok ini.
Dari penelitian ini, Dimas berharap bahwa melalui informasi ilmiah ini, masyarakat dapat mengetahui secara umum bahwa pare memiliki efek antihelmintik. Namun demikian, kedepannya tim ini masih memerlukan kajian lebih lanjut.
Kirim Komentar