Gudeg.net—Setelah mengetahui cara mempersiapkan sayuran dengan benar agar tidak kehilangan nutrisinya, kini Gudegnet memberikan tips pilihan untuk mengolah sayuran tersebut agar tetap memiliki nutrisi maksimal saat dikonsumsi.
#1 Kuasai cara benar menumis
Menumis adalah metode memasak yang mudah dan disukai oleh banyak pemasak. Cara ini mudah dan tentu saja, lezat. Metode ini juga dapat membantu mempertahankan nutrisi dalam sayur, jika menggunakan minyak yang tepat.
Minyak dengan titik asap yang lebih tinggi (membutuhkan waktu lebih lama hingga berasap) adalah minyak yang tepat untuk dipakai menumis. Dengan minyak ini, waktu memasak dapat lebih singkat, jadi sayuran tidak terpapar panas terlalu lama.
Ada pula sayuran seperti bayam, yang lebih dapat mempertahankan nutrisi jika dimasak dalam jangka waktu agak lama dengan api kecil.
Minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak alpukat, minyak kanola (high oleic, bukan refinasi), minyak kelapa, dan minyak samin adalah beberapa contoh minyak dengan titik asap tinggi.
#2 Kurangi merebus
Merebus sayuran dapat mengurangi nutrisi denan cepat, seperti vitamin A, C, dan B folat. Saat merebus, vitamin-vitamin ini larut dalam air. Semakin lama sayuran terendam dalam air, mineral dan vitamin semakin hilang. Jika ingin merebus, masaklah menu sup, atau minum kuahnya.
Mengukus sayuran terlalu lama juga dapat menghilangkan nutrisinya.
#3 Dipanggang
Memanggang adalah salah satu cara yang mudah untuk memasak sayuran. Pastikan untuk tidak memasaknya sampai kematangan. Selain terasa hangus, nutrisinya juga akan hilang.
Saat sayuran berubah tekstur dan warna cerahnya, ini merupakan indikasi bahwa sayur telah mulai kehilangan antioksidannya.
Memanggang sayuran adalah cara yang sehat untuk memasaknya karena tidak memerlukan banyak lemak (mentega atau minyak). Selain itu, metode ini tidak memerlukan air, jadi kita tidak akan kehilangan banyak vitamin yang larut dalam air.
#4 Gunakan lemak baik
Dengan memasak sayuran dalam lemak, atau memasukkan lemak pada makanan itu dengan cara lainnya, kita dapat memaksimalkan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak,seperti vitamin A, D, E, dan K, serta fitokimia yang larut dalam lemak, seperti terpenoid.
Coba minyak zaitun (extra virgin), minyak alpukat, atau minyak kelapa. Minyak-minyak ini memiliki lemak sehat dan tak jenuh, yang baik untuk meningkatkan kesehatan, serta menurunkan peradangan.
Minyak-minyak ini memiliki titik asap yang berbeda untuk mengakomodasi metode memasak dengan tingkat panas yang berbeda.
#5 Isi freezer
Terkadang, ada sayuran yang tidak selalu siap setiap musim, atau sudah terlanjur dibeli, tetapi tidak langsung dimasak.
Kita dapat membekukan sayuran (dan buah) ini. Selain bertahan lebih lama, kandungan nutrisinya pun tetap terjaga asal tidak keluar masuk freezer.
#6 Masak sayurannya
Selama sayuran tidak direbus atau terlalu matang, sebagian besar nutrisi dapat diserap lebih baik dibandingkan ketika dikonsumsi sebagai sayuran mentah. Pastikan untuk memilih metode memasak yang tepat untuk mendapatkan manfaat sebanyak mungkin.
Memasak makanan seperti tomat, wortel, dan ubi jalar sebenarnya membuat beta karoten di dalamnya lebih dapat diserap daripada dimakan mentah.
Makanan seperti jamur, asparagus, dan kubis sebenarnya juga memberikan lebih banyak senyawa antioksidan nutrisi saat dimasak, dibandingkan mentah.
Namun, perlu diingat juga, sayuran yang kaya akan vitamin yang larut dalam air, terutama vitamin C dan vitamin B, biasanya lebih sensitif untuk saat dimasak dan rentan kehilangan nutrisi.
Kuncinya adalah mengetahui metode pengolahan yang tepat untuk tiap sayuran. Misalnya, paprika merah memberikan lebih banyak vitamin C saat dimakan mentah.
Namun, di sisi lain, beberapa nutrisi di dalamnya terikat di dinding sel. Memasak dapat membantu melepaskan nutrisi tersebut sehingga tubuh kita lebih mampu menyerapnya. Contoh lainnya adalah tomat. Tomat melepaskan lebih banyak likopen, antioksidan penangkal penyakit, saat dimasak.
Sumber: Magazine Baze
Kirim Komentar