Kegiatan Festival Anak bertajuk “Satu Dalam Ragam” di Taman Bermain Anak Indonesia berjalan sukses. Acara ini mengajak para peserta untuk melatih kemampuan kognitif dengan cara bercocok-tanam sayuran serta memanfaatkan limbah dengan menghias kardus dengan kertas warna-warni. Acara yang berlangsung selama setengah hari tersebut melibatkan 30 orang siswa/siswi Tamarin dan juga tamu undangan.
Manajer Lembaga Peduli Pendidikan Indonesia yang menaungi Tamarin, Shally Jagis Bararena mengatakan bahwa komitmen Tamarin yakni memberikan kualitas pendidikan yang baik guna tercapainya generasi yang berkualitas.
“Kami mengenalkan soft skill seperti bagaimana mengungkapkan perasaan, empati, peka terhadap lingkungan sekitar melalui kurikulum semenjak si anak masih berusia dini,” katanya.
Konsep mendidik anak di Tamarin yaitu berupa pendekatan belajar konstruktivisme, mengadopsi proses belajar dari Amerika yang diadaptasikan dengan budaya lokal dengan waktu kehadiran sebanyak 3 x pertemuan dalam sepekan mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
"Diharapkan anak-anak merasa senang dan juga tidak bosan, selanjutnya para orang tua akan merasakan kemanfaatannya," tambah Shally.
Pada kesempatan yang berbeda, Walida Asitasari, M.Psi, Kepala Sekolah Tamarin yang dihubungi Tim Gudegnet siang ini melalui saluran telepon mengatakan bahwa Tamarin terus mengajak anak didiknya untuk terus belajar namun dalam kondisi sosial yang menyenangkan. "Seperti kegiatan Sabtu lalu yang melibatkan orang tua untuk menanam daun, hubungan antara anak dan orang tua harus terus didekatkan agar ada komunikasi positif yang terbangun diantara keduanya," tukas Walida.
Kedepan fokus pendidikan anak usia dini diharapkan dapat membangun motivasi internal yang kuat yang tentunya akan membentuk anak menjadi individu yang dapat menikmati kebahagiaan dengan kehidupannya, sehingga kelak mereka dapat berkontribusi untuk kemajuan SDM bangsa.
Kirim Komentar