Jogja, www.gudeg.net - Komitmen Pemda DIY dan Dinas Perhubungan DIY untuk memberikan layanan transportasi publik di Kota Jogja dan sekitarnya semakin menunjukan arah yang positif. Namun, masih dalam jangka pendek ini, baru sekitar 25 armada bus baru yang dipergunakan untuk mengganti armada lama yang akan beroprasi dijalur A1 & 1B. Tim Gudegnet melakukan penjaringan aspirasi melalui online dan offline. Berikut sajiannya untuk Anda.
#1. Asap Menjadi Masalah Utama
Sebagian besar pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor, pejalan kaki dan pedagang setuju bahwa asap Trans Jogja cukup tebal yang dapat mengganggu kesehatan. Asap buangan kendaraan bermotor mengandung zat berbahaya, antara lain logam timbel (Pb) dan gas karbon monoksida (CO). Jika asap kendaraan yang mengandung Pb di hisap oleh manusia dalam kadar tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak,cacat mental pada anak-anak dan iritasi pada saluran pernafasan pada orang dewasa. Asap kendaraan juga megeluarkan gas beracun CO, apalagi mobil tua kadar CO yang dilepas akan lebih banyak lagi. Gas CO sangat beracun karena gas itu berikatan dengan hemoglobin didalam darah. Zat lain yang berbahaya adalah senyawa merkuri organik.
#2. Sopir yang Tak Beretika
Polling netizen dan dan masyarakat sekitar di Kpta Jogja dalam wawancara opini menerangkan bahwa sopir yang tidak beretika menjadi jawaban nomor 2 setelah asap Trans Jogja yang pekat dimata dan tak enak bila terirup oleh pengguna jalan. Kecaman ini sebenarnya telah ada semenjak lama, namun entah mengapa hingga saat ini masih ada oknum yang menyetir bus tanpa etika. Meski mulai 2014 lalu telah dipasang CCTV untuk mengawasi perilau supir bus, sepertinya perilaku itu balik lagi. Seolah - olah seperti hanya kapok lombok!
#3. Shelter yang Jauh dari Pemberhentian
Sejumlah Shelter yang ada disekitar jalan di area Kota Jogja dikeluhkan oleh pengguna Trans Jogja lantaran jarak yang dipsang satu sama lain saling berjauhan. Hal inilah yang membuat pengguna Trans Jogja tak nyaman dan tak praktis. Mereka menyarankan untuk memperbanyak shelter portable.
#4. Jumlah Bus yang Makin Diperbanyak
Banyak pengguna bus Trans Jogja ingin jemputan yang cepat tak perlu menunggu hingga 20 menit atau lebih. Agar lebih cepat, mereka ingin armada bus diperbanyak.
#5. Infrastruktur Bus yang Tak Layak
Sebagai angkutan massal yang digunakan warga Jogja dan pelancong, kondisi bus Trans Jogja diharapkan seluruhnya dalam kondisi prima. Tidak ada kursi yang berserakan gabusnya, tak berlubang serta kondisi pintu penumpang yang baik. Kadang ada pintu bus yang menganga terbuka, sistem hidrolik yang mulai rusak dan tak ada perbaikan. Selain itu, mereka berharap juga atap pada bus Trans Jogja dimohon unutk diperbaiki jika ada yang bocor meski cuma kecil.
Nah, leganya, Pemerintah Pusat melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta pada jumat (27/05) berencana untuk menambah 25 armada Trans Jogja versi baru. Armada ini akan beroperasi di jalur 1A dan 1B menggantikan kendaraan lama yang sudah tidak layak jalan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Haryanta, mengatakan bahwa jumlah armada memang belum mencukupi sesuai kebutuhan. Pihaknya sedang meminta bus tambahan kepada pemerintah pusat guna mengganti semua bus Trans Jogja sekaligus upaya pengembangan kedepan.
Semoga dengan adanya penambahan ini, masyarakat lebih terbantu dan dapat mengurai salah satu masalah yang selama ini diresahkan oleh masyarakat.
Kirim Komentar