Yogyakarta, www.gudeg.net - Kualitas air yang Anda minum belum tentu memiliki tingkat alkali tinggi. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Tomy Sukarto, ST, salah seorang penggiat Tandu Banyu yang berlokasi di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Tandu Banyu merupakan sebuah komunitas non profit yang mengajak masyarakat untuk selalu aware akan air yang mereka asup setiap harinya. Secara umum, Tandu Banyu ingin menyosialisasikan bagaimana cara membuat air alkali yang berasal dari air minum biasa.
"Air yang kita minum berasal dari sumur atau air mineral kemasan. Biasanya, air minum ini memiliki ukuran layak konsumsi antara 100-150 ppm. Sedangkan air kemasan mineral itu 200 ppm. WHO memberi batas maksimal untuk air konsumsi sebesar 200 ppm," jelas Tomy.
Ini mengartikan bahwa air mineral ternyata tidak jauh lebih baik dari air sumur yang kita konsumsi. Agar PPM dan ph naik dari 7 ( ph normal ) menuju ph basa ( 8-11 ). Maka diperlukan penyetruman menggunakan ac menjadi dc.
"Fungsi dari penyetruman ini merubah ph normal menjadi basa sehingga air menjadi lebih sehat," kata Tomy.
Untuk membuat air basa ini diperlukan peralatan yang cukup sederhana yakni adaptor, 1 bejana berhubungan yang dialiri arus dc positif, 1 bejana berhubungan yang dialiri arus dc negatif, 1 pipa penghantar ke arus dc positif, 1 pipa penghantar ke arus dc negatif.
"Bejana tadi kemudian diberi aliran listrik selama 2 jam atau dalam bahasa ilmiahnya diionisasi. Setelah 2 jam, maka didapat air yang akan berukuran basa. Nanti Anda bisa ngecek tingkat basa ini dengan alat yang bernama TDS meter atau ORP meter," tukasnya.
Secara khusus, air yang diionisasi dengan aliran listrik ini akan membantu menormalkan tubuh dari yang biasanya asam menjadi basa. Dalam dunia kesehatan, keadaan tubuh yang basa akan menghindarkan manusia dari bibit kanker.
Tandu Banyu pun saat ini membuka kursus, terutama bagi mereka yang ingin belajar membuat bejana berhubungan sebagai media ionisasi itu.
"Tanpa biaya dan gratis, semua boleh belajar untuk membuat peralatan sederhana ini. Nanti, peserta tinggal mempersiapkan alat dan bahan, nanti kami bantu untuk membuatnya," ungkap Tomy.
Dengan memberi edukasi pada masyarakat tersebut, Tomy berharap bahwa masyarakat dapat memiliki gaya konsumsi yang positif terhadap air yang mereka minum.
Kirim Komentar