Pendidikan

5 Kesalahan yang Mengurangi Pahala Shalat Jum'at

Oleh : Budi W / Jumat, 10 Juni 2016 11:00
5 Kesalahan yang Mengurangi Pahala Shalat Jum'at


Jogja, www.gudeg.net - Mumpung bulan Ramadhan, yuk kita kembali perkuat iman dan takwa pada Allah Subhana wata'ala, salah satunya dengan memperhatikan sejumlah hal yang dapat mengurangi pahala shalat jumat. Berikut Tim Gudegnet berikan tips agar pahala jumat Anda tidak hilang karena sejumlah kesalahan ini.

1. Tidak berangkat ke masjid lebih awal
Kadang ada diantara kita yang tidak segera ke masjid padahal waktu kumandang adzan shalat Jum'at sudah terdengar dari masjid terdekat. Alangkah baiknya perbaiki sikap Anda sekarang untuk ke masjid lebih awal. Bukti dari poin ini dikatakan oleh Abu Syamah sebagai berikut

"Pada abad pertama, setelah terbit fajar jalan-jalan kelihatan penuh dengan manusia. Mereka berjalan menuju masjid jami' seperti halnya hari raya, hingga akhirnya kebiasaan itu hilang." Lalu dikatakan, "Bid'ah pertama yang dilakukan dalam Islam adalah tidak berangkat pagi-pagi menuju masjid."

(Dinukil dari Akhtha' al Mushalliin - edisi Indonesia: Kesalahan-kesalahan dalam shalat-, Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan, hal. 236).

2. Tidak mandi, tak sikat gigi dan tak pakai wewangian
Nah ini juga termasuk menjadi salah satu syarat kenapa saat akan berangkat shalat Jumat kita harus melakukan 3 poin ini. Secara umum, tidak mandi Jum'at menyebabkan Anda tidak mendapat janji pahala yang besar. Karena mandi Jum'at menjadi syarat untuk mendapatkan pahala shalat Jum'at yang besar. 

3. Tidak boleh berbincang - bincang
Kalau syarat shalat Jumat yang satu ini, kebanyakan diantara mereka sudah mengetahuinya. Namun kadang syaitan itu mengganggu 2 orang yang berdekatan. Ada cara paling gampamng untuk menghindari percakapan ini. Yakni dengan duduk bersebelahan dengan orang yang tidak Anda kenal agar gangguan semacam ini dapat diminimalisir. Dalam hadits Abu Hurairah radliyallah 'anhu, beliau berkata : "Jika engkau berkata pada temanmu pada hari Jum'at, 'Diamlah!', sewaktu imam berkhutbah, berarti kamu telah berbuat sia-sia." (Muttafaq 'Alaih).

Selain itu ada penguat lagi atas hadist tersebut yakni : Al Nadhar bin Syamil berkata, "Makna dari kata laghauta adalah kamu gagal mendapatkan pahala. Dikatakan juga bahwa maknanya adalah sia-sia keutamaan shalat Jum'atmu." (Dinukil dari Akhtha' al Mushalliin -edisi Indonesia: Kesalahan-kesalahan dalam shalat-, Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan, hal. 239).

4. Tidak mengedarkan kotak infak saat Imam berkhutbah
Cukup jelas sikap apa yang harus dilakukan oleh Jama'ah Jum'ah yaitu diam dan mendengarkan khutbah yang disampaikan imam dengan seksama. Yakni mengambil manfaat dari khutbah yang disampaikan. Tak berbicara kepada kawannya, tak melakukan perbuatan yang bisa mengganggu dan memperhatikan khutbah. Barangsiapa yang ingin berinfak, hendaknya melakukannya sebelum dimulainya khutbah Jum'at atau sesudah pelaksanaan shalat.

Jadi, memutar kotak amal pada saat shalat jum’at di saat imam berkutbah hukumnya tidak boleh, karena mengganggu seseorang dari mendengarkan dan memperhatikan  khutbah. Akibatnya, orang yang melakukan kesalahan ini akan kehilangan keutamaan shalat Jum'at. Ibadah Jum'atnya seperti melaksanakan shalat dzuhur. Sebagai gantinya, kotak amal bisa diletakkan di samping pintu sehingga setiap orang yang ingin bersedekah bisa memanfaatkannya, baik sebelum khutbah dimulai atau sesudah shalat.

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Barangsiapa mengusap-usap kerikil, maka ia telah melakukan yang sia-sia."

Jika sekedar mengusap-ngusap kerikil atau tikarnya saja dinilai sia-sia, lalu bagaimana dengan orang yang berdiri mengedarkan kotak infak atau sibuk memindahkan atau menjalankannya ke sampingnya? Lalu bagaimana juga dengan kondisi orang yang sibuk mengambil uang di sakunya, mengeluarkannya, lalu memasukkan ke kotak amal? Tentu jauh lebih dianggap sia-sia. (Syaikh Wahid Abdul Salam Bali dalam Al Kalimaat al Naafi'ah fi Akhtha' al Sya-i'ah -diterjemahkan dengan 474 Kesalahan Umum dalam akidah dan Ibadah beserta koreksinya- hal. 349).

5. Melangkahi jama'ah yang duduk dan mengganggu orang yang di sekitarnya
Kadang sikap ini sering dianggap sepele orang banyak orang. Namun ternyata sikap ini tidak terpuji dan tak layak untuk diulangi lagi. Diriwayatkan dari Abdullah bin Busr, bahwa seorang laki-laki datang ke masjid dengan melangkahi bahu leher orang-orang pada hari Jum'at. Saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan khutbah, lalu beliau bersabda:

"Duduklah, sungguh kamu telah mengganggu orang lain, sedangkan kamu datang terlambat." (HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya, no. 1105)

Hadits di atas menunjukkan bahwa melangkahi orang yang ada di depannya pada hari Jum'at hukumnya haram. Hukum haram ini hanya khusus pada hari Jum'at, seperti yang disebutkan dengan jelas dalam hadits di atas. Mungkin juga disebutkan hari Jum'at karena hal itu sering terjadi pada hari Jum'at dengan banyaknya orang yang hadir di masjid. Dengan demikian, larangan melangkahi jama'ah yang lain juga berlaku pada shalat-shalat lainnya. Inilah pendapat yang lebih mendekati kebenaran, karena di dalamnya terdapat 'llah, yaitu menyakiti/mengganggu orang lain. Bahkan hal itu juga terjadi dalam majelis ilmu.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini