Jogja, www.gudeg.net - Berbuka puasa di Indonesia selalu identik dengan yang manis seperti es dawet, puding, kolak, es teh atau jeruk. Meski sudah banyak yang tahu bahwa berbuka puasa dengan kurma itu sunnah, namun masih sedikt yang mengaplikasikannya. Nah agar pahala dibulan puasa semakin besar karena menjalankan sunnahtullah, berikut Tim Gudegnet berikan bukti otentik kenapa berbuka puasa dengan kurma itu utama dan berpahala. Berikut sajian informasinya untuk Anda.
Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
إذا كان Ø£Øدكم صائما ÙليÙطر على التمر Ùإن لم يجد التمر Ùعلى الماء Ùإن الماء طهور
“Apabila diantara kalian berpuasa, berbukalah dengan kurma, jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air, sebab air itu suci”.
Nah saat Anda berbuka puasa, ada baiknya Anda menyegerakan berbuka puasa dengan kurma sesuai dengan hadist tersebut (Imam Abu Daud, Al-Baihaqi dan Al-Hakim.).
Meski buka puasa dengan kurma diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, namun hukumnya hanya sunnah (mustahab), bukan wajib. Imam Al-‘Imraniy (wafat 558 H) didalam Al-Bayan mengatakan bahwa :
“Disunnahkan berbuka puasa dengan tamar (kurma), jika tidak ada maka berbuka puasa dengan air, berdasarkan riwayat Salman bin ‘Amir, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam pernah bersabda : “Apabila diantara kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan tamr (kurma), sebab kurma itu barokah, namun jika tidak ada maka berbukalah dengan air, sebab air itu suci”, dan juga riwayat Anas, ia mengatakan : “Nabi shallallahu ‘alayhi wa Sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma muda), jika tidak ada kurma muda (ruthab), maka beliau berbuka dengan kurma (tamar), dan jika tidak ada tamar, beliau meminum seteguk air”.
Semoga, melalui kajian singkat ini, dapat membentu Anda untuk lebih sempurna lagi ibadah puasa Ramadhan tahun ini. Semoga berkah, aamiin.
Kirim Komentar