Jogja, www.gudeg.net - Kadang dengan memiliki harta dan uang yang banyak, anak muda sekarang cenderung malas belajar. Masuk kuliah dengan mudah, tidak memikirkan biaya dan cenderung cuek pada masa depan membuat generasi masa kini malas bertindak visioner. Ada satu contoh positif yang bisa meletupkan semangat belajar Kalian. Sosok yang satu ini termasuk berasal dari keluarga tak mampu yang akhirnya bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mutmainah namanya, anak sopir angkot ini masuk UGM melalui jalur Bidikmisi. Yang artinya, Mutmainnah bakal kuliah gratis di UGM hingga selesai. Tekadnya untuk belajar dan rajin menuntut apa yang ia cita - citakan berbuah manis dan tahun ajaran ini, ia bakal masuk di Fakultas Farmasi UGM.
Mutmainnah merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mawardi (65) dan Mahinun (45). Warga Kampung Baru, Desa Masabagik Utara, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Keluarga ini termasuk dalam ekonomi tak mampu yang mungkin tak akan terbayang bisa masuk kuliah di UGM.
Mawardi mengaku saat ini jadi banyak yang tidak memandang keluarga ini sebelah mata, anak seorang sopir angkot bisa diterima kuliah di UGM. "Roda kehidupan terus berjalan, "paparnya sembari menitikkan air mata penuh haru.
Meskipun dari keluarga yang penuh keterbatasan, Mawardi berkeinginan semua anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan layak hingga ke perguruan tinggi. Ia akan berupaya sekuat tenaga demi untuk mewujudkan hal itu. Beruntung, anak-anaknya tekun dan giat belajar sehingga berpretasi.
Iin mengaku tidak pernah terbayang bisa kuliah di UGM. Maklum, dengan kondisi keluarga yang serba kekurangan, dia tidak pernah memaksakan keinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Senang sekali bisa diterima kuliah di UGM. Semua tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua,” terang alumnus SMA 1 Masbagik ini.
Dengan masuk Fakultas Farmasi UGM, impiannya menjadi apoteker kian nyata. Ia berharap dengan menjadi apoteker nantinya bisa membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Pasalnya, di daerahnya masih sangat minim tenaga di bidang kesehatan maupun kefarmasian.
Kirim Komentar