Yogyakarta, www.gudeg.net - Gelaran Sociopreneur Muda tengah memasuki babak semifinal. Sekitar 90 proposal yang lolos tahap kualifikasi tersebut telah mengalahkan lebih dari 200 karya yang masuk. Demikian informasi ini diungkapkan oleh Yanti Nurhasanah, panitia SOPREMA UGM.
Saat ini, industri kreatif sedang mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi di Indonesia. Jenis industri kreatif yang telah masuk melalui proposal diantaranya adalah fesyen, kuliner, jasa serta layanan publik dan teknologi.
Tim Gudegnet bertemu dengan Alya salah satu peserta lomba Soprema dari tim Viscoose, Yogyakarta. Produk ini berkonsentrasi pada bidang fashion anak muda, secara umum, bisnis ini telah berjalan selama 8 bulan. Menariknya, mereka tengah melibatkan sejumlah ibu rumah tangga untuk terjun dalam bisnis fashion ini. "Kami mengajak para penjahit lokal di daerah Wates, Kulon Progo," jelas Alya.
Peta persaingan kompetisi semakin terasa mana kala tim lain yakni Tim Aquaman dari Sulawesi Tenggara pun turut memberikan presentasinya mengenai program Tracking Ecowisata Aquaponik yang secara menakjubkan tengah menggabungkan elemen lingkungan, wisata dan pendidikan. "Melalui program ini, kami ingin menggabungkan cara unik antara bertani dan memelihara ikan," jelas Rino, salah satu anggota dari Tim Aquaman.
Ditemui secara terpisah, Direktur Pelaksana Soprema UGM, Dr. Hempri Suyatna mengatakan bahwa selagi muda, ide brilian bisa muncul kapan saja dan kadang ide semacam ini tidak terpikirkan oleh orang diantara kita. "Kadang ide semacam ini tidak terpikirkan oleh kita," kata Hempri, yang juga didapuk sebagai juri dalam kompetisi tersebut.
Secara umum, Soprema UGM merupakan bentuk kompetisi dibidang usaha yang poinnya melibatkan masyarakat kecil utamanya kaum terpinggirkan. Mereka diajak untuk bekerja secara bersama yang tentunya, setelah proposal ini disetujui dan mendapatkan dana, maka dampak positifnya yakni mampu membantu perekonomian masyarakat kecil. Soprema UGM akan berlangsung 5-7 September 2016 seperti expo, coaching clinic, seminar, dan field trip ke daerah dengan basis sociopreneurship.
Kirim Komentar