Yogyakarta, Indonesia - www.gudeg.net Saat ini kegiatan jaga malam alias ronda tak selalu menyangkut keamanan. Urusan bersosialisasi lebih penting. Bahkan, bapak-bapak yang biasanya kalem pun jadi bigos alias biang gosip.
Ingin tahu apa yang diobrolin. Ini dia sepuluh daftarnya.
#1 Ngomongin setan
Kasihan setan. Makhluk tak kasat mata itu sering jadi kambing hitam. Tuduhannya macam-macam. Mulai dari penyebab lampu di dekat beringin mati sampai sumber suara-suara aneh di samping kuburan.
#2 Politik
Dimana lagi wadah berekspresi sebebas-bebasnya kalau bukan di pos ronda. Di tempat berukuran 4x4 meter itu setiap orang mendadak jadi pengamat politik kelas wahid. Nasehatnya, ibarat obat pusing kasiatnya ces-pleng. Rasanya, kalau republik ini dipimpin bapak pengamat dadakan itu semua bakal beres
#3 Tempat pijat
Rata-rata mereka yang aktif ronda usianya di atas 30 tahun. Saat itu masa-masanya puber kedua. Urusan pijat pun jadi bahan pembicaraan. Mulai dari lokasi pijat yang parkir mobilnya ngga kelihatan sampai nomor punggung terapis idaman. Percaya atau tidak, di pos ronda ini juga terjadi tukar menukar nocan alias nomor cantik.
#4 Tempat karaoke
Bisa jadi fenomena ini terjadi sama bapak-bapak yang nakalnya telat. Saat muda taat jelang tua mulai bejat. Obrolan tempat karaoke jadi topik menarik. Bukan lagunya atau fasilitas ruangannya. Tapi siapa pendampingnya. Lalu, selama karaoke bisa karo opo...
#5 Pertandingan bola
Urusan si kulit bundar memang tak pernah pudar. Itu juga terjadi juga saat ronda. Mereka sering kali debat kusir seakan-akan pegang joy stick yang bisa mengendalikan gerakan pemain. Bahkan, saking emosinya ada yang bilang," Kenapa sih gawangnya ngga digeser. Tahu gitu kan bisa goal."
#6 Tetangga yang jarang ronda
Memang paling enak menggosipkan mereka yang tak pernah ada. Tetangga yang jarang ronda kerap jadi bahan obrolan, dianalisa lalu diberi kesimpulan sendiri. Tanpa konfirmasi. Tanpa memberi kesempatan "si pesakitan" membela diri.
#7 Boys Day Out
Setua apapun seorang laki-laki mereka tetaplah bocah. Di dalam dirinya selalu ada keinginan untuk pergi dan bersenang-senang hanya dengan teman-teman laki-laki yang sebaya.
Di pos ronda deal-deal-an dadakan seperti itu kerap terjadi. Bisa jadi Sabtu depan ada acara pergi mancing, sepedaan atau lagi-lagi; ke tempat karaoke.
#8 Kisah sukses masa lalu
Apalagi yang tertinggal dari sebuah kesuksesan kalau bukan kenangannya. Pos ronda bisa jadi panggungnya. Mereka yang sudah pensiun kerap "flashback" saat mereka sukses. Sedangkan mereka yang merasa masih gagal cuma bisa manyun.
#9 Fasilitas bersama
Jalan berlubang, lampu penerangan jalan yg byar pet kerap jadi bahan obrolan. Sayangnya, di sini mulai terjadi pertandingan yang tidak seimbang. Apalagi kalau ada pak RT atau pak RW yang hadir. Mereka sering kelabakan karena jadi "sasaran tembak" tanpa didampingi pengurus lainnya.
#10 Menyayangkan diri sendiri
Mereka yang ronda rata-rata ialah laki-laki berumur 35 - 60 tahun. Sebagai anggota PGRI atau pengamat gadis ranum Indonesia mereka kerap menyayangkan diri kenapa lahir terlalu cepat.
Demikian hasil pengamatan tim gudeg.net
*) Tulisan ini bersifat subyektif dan tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat
Kirim Komentar