Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Meski berprofesi sebagai penjual jamu keliling, sama sekali tak menyurutkan niat Mamat Fauzi berbagi pengetahuan. Selain sebagai tempat mencari nafkah, ia juga menjadikan sepeda motornya sebagai perpustakaan keliling.
Lewat semangat yang dituliskan di rompinya: Saiki Jamane Moco (Sekarang Jamannya Membaca) ia menularkan virus kebaikan di acara Kick Andy Road to Campus yang diselenggarakan di gedung auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta, jalan Lingkar Utara, Sleman, Yogyakarta pada Jumat (09/09) siang. Kegiatan yang diselenggarakan stasiun televisi Metro TV ini juga menghadirkan inspirator lainnya.
Pria yang berasal dari Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur ini mengatakan ia lulusan S2. “Sekolah dasar dan SMP (Sekolah Menengah Pertama),” kata Mamat kepada Andy Noya, pemandu acara Kick Andy.
Sehari-hari ayah dua anak ini keliling sambil menawarkan jamu beras kencur dan sinom buatannya. Ia berangkat pukul 7 pagi dan pulang sekitar 11 siang. “Penghasilan saya per hari dari jualan itu 50 ribu,” katanya. Menurutnya, sebagian digunakan membiayai kebutuhan sehari-hari, sisanya ia gunakan sebagai pendukung proyek sosialnya.
Sambil berjualan, ia membawa buku-buku itu di dalam sepeda motornya. Selain menawarkan kepada mereka yang membeli jamu, Mamat juga menitipkan buku-buku itu di warung-warung. Untuk urusan biaya, Mamat mengatakan semuanya gratis. Bahkan, ia tenang saja saat buku itu hilang. “Nanti kan ada gantinya,” katanya.
Buku yang dibawa hanya sebagian. Ia memiliki sekitar 7000 buku yang ia simpan di perpustakan di sekitar tempat tinggalnya. Buku-buku ia peroleh dengan membeli dan mendapatkan sumbangan dari teman-temannya. Sedangkan gedung perpustakaan itu merupakan bekas sarana kesehatan yang sudah tak terpakai.
Belum cukup, ia lalu mendirikan sarana pendidikan buat anak-anak PAUD serta sekolah dasar berbasis agama. “Semuanya gratis,” katanya. “Kadang-kadang kalau uang buat gaji guru tidak ada ya saya ngutang (berhutang) dulu ke yang lain.” Bahkan, saking besar keinginannya agar anak-anak di sekitar tempat tinggalnya terdidik dan mempunyai pengetahuan yang luas di bidang agama, ia sampai menuliskan janjinya di gerobak jamu miliknya: Hapal Al-Quran Gratis Jamu Selamanya.
“Selama saya masih hidup saya pastikan gratis,” katanya.
Penulis: Albertus Indratno
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar