Yogyakarta, www.gudeg.net - Minggu pagi (5/3), diadakan drama teatrikal dalam rangka memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949. Ratusan orang memeragakan detik-detik dilancarkannya serangan. Warga antusias menyaksikan jalannya teatrikal yang diadakan di Halaman Benteng Vredeburg tersebut.
Drama teatrikal tersebut antara lain merupakan kerjasama dari Komunitas Djokjakarta 1945, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan KOREM 702. Terlibat pula komunitas pegiat sejarah dari berbagai kota. “Peserta yang ikut dari seluruh Indonesia. Para pegiat sejarah dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Banjarmasin. Total pesertanya 250 orang” jelas Eko.
Suasana perang coba direkontruksi dengan properti dan kostum yang dikenakan para pemeran. Properti yang dihadirkan antara lain tiruan tembok dengan coretan kata-kata perjuangan, mobil jeep, panser, dua ekor kuda, dan asap buatan. Dua pesawat Lanud Adisucipto pun terbang melintas di atas Benteng Vredeburg guna mendukung jalannya teatrikal.
Eko Isdiyanto, sutradara drama teatrikal menjelaskan bahwa drama pagi itu mengisahkan ketika Belanda menduduki Maguwo, ketika Agresi Militer 2. Saat itu pemimpin-pemimpin RI ditahan. Kemudian tokoh-tokoh pemimpin yang tersisa seperti Sri Sultan HB IX, Jenderal Soedirman, berkoordinasi untuk melancarkan serangan umum mendadak.
Penampilan yang maksimal, properti yang digunakan, dan suara-suara ledakan membuat drama teatrikal ini seru dan menegangkan. “Harapan kami dari komunitas Djokjakarta 1945 sangat besar, untuk masyarakat Jogja sadar ataupun bangga dengan sejarah kotanya.” Kata Eko.
Kirim Komentar