www.gudeg.net, Yogyakarta - Kraton Yogyakarta hari ini, Sabtu (2/9) melangsungkan Grebeg Besar, di Alun-alun Utara. Grebeg Besar dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Raya Idul Adha.
Sebelumnya, telah dilangsungkan rangkaian prosesi untuk acara ini, yakni Gladhi Prajurit yang diadakan Minggu (27/8), dan Numplak Wajik yang dilaksanakan pada Rabu (30/8). Upacara Numplak wajik ini menandai pembuatan gunungan untuk grebeg.
Grebeg Besar yang dimulai sekitar pukul 07.00 dengan pengambilan Dwaja atau bendera prajurit di Bangsal Sri Manganti oleh Dwaja Dara.
Cukup banyak masyarakat yang memadati alun-alun utara sejak pagi untuk menyaksikan iring-iringan prajurit kraton dan maupun untuk ikut mengalap berkah, turut memperebutkan gunungan. Satu per satu pasukan bregada atau prajurit, Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jogokaryo, Parawirotama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutro, dan Surakarso berjalan menuruni anak tangga Bangsal Sitihinggil menuju Alun-alun Utara dan membentuk barisan.
Tujuh gunungan yang terdiri dari lima jenis, yaitu gunungan kakung, estri, gepak, darat, dan pawuhan dengan dikawal bregada atau prajurit, dibagi ke tiga tempat. Lima gunungan dikirim ke Masjid Gedhe Kauman, dan masing-masing satu gunungan dikirim ke Kepatihan dan Puro Pakualaman.
Baca juga lima jenis gunungan dan bagian-bagiannya
Usai prosesi doa bersama, masyarakat yang datang langsung me-rayah atau memperebutkan gunungan. Salah satu pengunjung, Mbah Darto, datang dari Kalimanjung, Gamping. Ia datang bersama tetangganya. Mbah Darto ikut berupaya mendapatkan bagian dari gunungan yang diperebutkan di halaman Masjid Gedhe Kauman. Ia lalu menunjukkan makanan dari ketan yang ia dapatkan. "Seneng, untuk pajangan. Ngalap berkah," katanya.
Kirim Komentar