www.gudeg.net, Yogyakarta - Penganan asal Tiongkok yang berbentuk memanjang berwarna kecoklatan ini digemari semua usia. Rasanya gurih, makin nikmat dicocol dengan sausnya. Di Jalan Asem Gede, Kranggan, ada penjual cakwe yang telah lama berjualan dan digemari.
Adi Tukino, penjual cakwe ini berjualan mulai pukul 6 pagi dengan gerobak, dengan dibantu istrinya. Cakwenya jadi favorit banyak orang, terlihat dari banyaknya pembeli yang mengantri. Banyaknya pembeli lalu membuat Pak Adi membuat nomor urut untuk antri. Menurut istri Pak Adi, antrian kadang mencapai no. 70.
Disantap hangat-hangat, cakwe Pak Adi terasa gurih dan renyah, pas dipadu dengan sausnya yang kental kecokelatan dan sedikit pedas. Pak Adi membuat sausnya sendiri, yang antara lain terbuat dari tepung yang disangrai, gula jawa, asem, cabai dan bawang.
Pak Adi sudah berjualan cakwe di tempat ini sejak lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya tahun 1996. Sebelumnya, ia sempat bekerja di sebuah Rumah Makan Padang di bilangan Jalan Magelang. Perkenalannya dengan cakwe adalah ketika ikut kakaknya berjualan cakwe di Jakarta pada tahun 1989. "Awal mulane saking Jakarta, ndherek mbakyu kulo (Awalnya dari Jakarta, ikut kakak saya)," katanya. Dari pengalaman itulah ia belajar cara membuat adonan dan saus cakwe.
Berukuran cukup besar, harga cakwenya Rp 2000 per buah. Jika ingin mencicipi cakwe ini, jangan kesiangan, karena biasanya Pak Adi berjualan hanya sampai pukul 8.30.
Kirim Komentar