Gudeg.net- Bank Indonesia (BI) telah memberikan pendampingan pada sekitar 300 Usaha Mikro,Kecil dan Menegah (UMKM) sejak tahun 2017 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). UMKM binaan BI tersebut dipersiapkan untuk penguatan sektor pariwisata di DIY dalam menyambut New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada April tahun depan.
" UMKM DIY harus bisa lebih maju lagi dalam segi produksi maupun manajemen pemasarannya terlebih dengan adanya bandara baru nanti," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Budi Hanoto saat membuka Grebeg UMKM 2018 di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama pada jum’at,(23/11).
Untuk Grebeg tahun ini BI menampilkan sekitar 49 UMKM dengan berbagai produk unggulan yang berbeda. Diantaranya 16 stand UMKM kuliner,14 stand busana dan 19 stand kerajinan dan mereka juga diarahkan untuk dapat mengurus sertifikat halal bagi produknya.
" UMKM sebisa mungkin bisa menggapai bisnis yang berkah dan sesuai syariat agama. Selain itu juga para pelaku harus lebih mengerti cara bagaimana memperluas akses pemasaran produknya dalam era digital saat ini," ujar Budi.
Grebeg UMKM padda tahun ini mengangkat tema Jogja Sambut Bandara Baru Menembus Pasar Dunia Tanpa Batas yang bertujuan meningkatkan kinerja pariwisata,memperluas akses pasar era digital serta menciptakan bisnis yang halal.
" Secara garis besar dengan adanya bandara baru nanti UMKM di DIY harus mulai siap bersaing dengan cara mengekspor produk-produknya ke luar negeri dan UMKM DIY Harus Naik Kelas," pungkas Budi saat diwawancara.
Selain pameran UMKM,event ini juga menghadirkan beberapa agenda seperti seminar nasional,talkshow UMKM oleh Grup SHOPEE(online shop) hingga fashion show oleh para pelaku pelaku UMKM dan karyawan BI.
BI berharap dengan adanya acara ini para pelaku UMKM maupun warga umum dapat memanfaatkan segala sesuatunya yang telah dipersiapkan BI pada gelaran Grebeg UMKM mulai dari 23 hingga 25 November 2018 ini.
Kirim Komentar