Gudeg.net- Sekitar 1000 anak yang berasal dari sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) se-Daerah Istimewa Yogykarta (DIY) turut meramaikan Sensasi Dakon ning Ratan Massal dalam Festival Dolanan Tradisional Anak Nusantara (FDTAN) di sepanjang jalan Kapas Yogyakarta,sabtu(24/11).
Festival dolanan yang digelar dalam rangka memeperingati Hari Anak Se-Dunia ini dibuka oleh GKBRAA Paku Alam.
" Saya sangat mendukung acara Dolanan Tradisional ini karena hal seperti ini salahsatu cara Nguri-Nguri Budaya yang harus dikenalkan sejak dini," ujar GKBRAA dalam sambutannya.
GKBRAA berharap ditahun yang akan datang dapat diselenggarakan kembali dalam ruang yang lebih luas lagi. Agar anak-anak usia dini dapat mengetahui dan mencintai dolanan tradisional yang seharusnya mereka mainkan bukan hanya gawai(gadget)nya saja.
Dakon adalah sebuah permainanan tradisional dengan media kayu atau plastik berlubang 5-7 dan dilengkkapi dengan biji sebagai alat bermain. Dakon juga dikennal dengan permainan congklak yang berasal dari Kraton Ngayogyakarta yang sudah hampir punah.
Festival yang terbuka untuk umum ini juga mengadakan sejumlah perlombaan bagi anak seperti lomba bermain dakon,lomba pentas seni,bazzar dolanan tradisional hingga membatik anak-anak.
" Keseluruhan acara kami kemas seinteraktif mungkin agar anak-anak dapat menikmati waktu mereka bermain dengan leluasa tanpa ada batasan waktu karena inilah hak mereka yaitu bermain," ujar Humas FDTAN Ryan Budi Nuryanto saat diwawancara.
Ryan menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat mengantisipasi dampak negatif dari gadget bagi tumbuh kembang anak. Dengan bermain dakon para anak juga akan saling bersosialisasi karena permainan dakon dimainkan secara beregu.
Panitia berharap dengan adanya festival ini dapat mengenalkan kembali beragam dolanan tradisional yang hampir punah kepada anak-anak. Dan berdampak baik juga kepada orangtua agar terus berinterksi dengan anak yang tidak hanya terfokus teknologi gawai saat ini.
Kirim Komentar