Gudegnet - Jalan Tol Jogja-Solo direncakan mulai dibangun kontruksinya tahun depan. Mengenai jalan tol tersebut, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM Deni Prasetio Nugroho ST, MT mengatakan sebaiknya pemerintah menyiapkan angkutan umum.
Menurutnya, pembangunan jalan tol ini sendiri memiki beberapa kendala. Pertama, dari segi estetika kurang bagus. “Kedua, ketika ada jalan tol yang masuk ke wilayah kota kita, di sisi lain kita membolehkan kendaraan dari luar masuk ke dalam kawasan kita. Itu tidak kita batasi. Kecuali memang kalau di pintu-pintu outletnya nantinya akan ada skema park and ride,” ucap Deni ditemui di kantornya (12/12).
Kalau memang itu akan diterapkan, ia menyarankan paling tidak di titik-titik keluar masuknya ada suatu kantong parkir, dan harus dilayani angkutan umum.
“Misalnya ada orang yang akan liburan ke Jogja, itu bisa datang, parkir di situ, keluar tol tinggal parkir. Nah di situ sudah ada angkutan umumnya,” ucapnya.
Ia menambahkan, yang menjadi kendala adalah bahwa pengguna tol kebanyakan adalah kendaraan pribadi, dan pengguna kendaraan pribadi itu mempunyai kepentingan untuk membawa kendaraan hingga ke tujuan akhir.
“Kalau memang itu sudah keputusan nasional, yang kita siapkan adalah bagaimana kita memberikan suatu layanan. Kalau anda ingin menikmati keindahan atau kota kita, kita sudah menyiapkan angkutan umum-angkutan umum untuk menuju lokasi-lokasi yang anda inginkan,” ucapnya.
Ia mencontohkan, di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, tersedia transportasi-trasportasi umum seperti MRT, LRT, Bus, Monorel yang mudah diakses.
Namun ia mengatakan, hal ini bukan sesuatu yang instan. Ia memberi contoh lain, transportasi TransMilenio di Bogota City, Kolombia yang konsepnya menjadi rujukan busway Jakarta. “Tidak dalam waktu instan. Ada empat hingga lima periode walikota sehingga itu bisa berjalan,” ucapnya.
Kirim Komentar