Berita

Jelang Imlek Kue Keranjang Tukangan Banjir Pesanan

Oleh : Rahman / Senin, 28 Januari 2019 19:10
Jelang Imlek Kue Keranjang Tukangan Banjir Pesanan
Rumah Produksi Kue Keranjang Imlek Tukangan Yogyakarta,(28/1),Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Perayaan Hari Raya Cina atau Imlek selalu identik dengan sebuah panganan kecil yang berbahan beras ketan yang manis dan berwarna coklat bulat yaitu Kue Keranjang atau Nian Gao dalam bahasa Tionghoa.

Tempat produksi kue keranjang yang cukup terkenal di Kota Yogyakarta ini adalah milik kakak beradik etnis Tionghoa Sianiwati dan Sulistyawati yang berada di daerah Tukangan Lempuyangan. Setiap menjelang Imlek kakak beradik beserta 8 orang karyawannya sudah sibuk mempersiapkan ribuan pesanan kue keranjang yang berasal dari dalam maupun luar Yogyakarta..

Sianiwati mengatakan pembuatan kue keranjang ini merupakan kegiatan rutin yang hanya dilakukan jelang Perayaan Imlek saja.

“Ini hanya memenuhi pesanan Imlek saja kalau tidak Imlek ya kami tidak produksi kue keranjang,” ujarnya,(28/1).

Kesehariannya tempat produksi Sianiwati ini hanya memproduksi kue Bakcang dan Kue Mangkok saja dan dua minggu menjelang Imlek ini baru masuk pesanan kue keranjang dari Purworejo, Magelang dan Gombong sudah mulai kami produksi dari tiga hari lalu, tambahnya.

Kue Keranjang yang berbahan dasar beras ketan dan cairan gula pasir ini diproses selama tiga hari hingga siap jual. Adapun proses pembuatannya sangat sederhana, dua bahan dasar itu dicampur dengan cara diuleni lalu digiling dan didiamkan dulu beberapa jam setelah itu dicetak bentuk bulat.  Tahapan terakhir dari proses pembuatan adalah di stim atau kukus.

“Lebih bagus kalau di kukus pakai kompor minyak tanah bukan gas, lebih wangi lagi pakai kayu bakar dan proses ini bisa memakan waktu cukup lama sekitar 8 jam, karena itu kue keranjang kami awet tahan lama tapi tidak memakai bahan pengawet,” jelas Sianiwati.

Tempat produksi kue merupakan usaha keluarga secara turun menurun ini sudah ada sejak tahun 1960 dan hingga saat ini masih mempertahankan cara manual dalam produksinya. Pemilik beralasan pembuatan dengan cara manual tidak akan menghilangkan citra rasa khas kue keranjang miliknya.

“Dari dulu kami sekeluarga buat kue keranjang ya manual makanya jangan berharap cepat hasilnya karena kami mempertahankan kualitas,”  tegas Sianiwati.

Kue keranjang milik kakak beradik ini dibanderol dengan harga Rp.40 ribu untuk satu kilo namun ada juga yang lebih mahal sesuai paketnya.

“Standartnya Rp.40 ribu sekilo tapi ada juga yang paket Rp.150 ribu yang bertingkat dari yang ukuran besar hingga kecil,”  tutur Sianiwati.

Kue keranjang ini tidak memiliki nama khusus sebagai merek akan tetapi sang pemilik mengakui bahwa lebih baik diberinama Kue Keranjang Selamat Tahun Baru Cina sesuai dengan arti tulisan bahasa Tionghoa yang berada pada bungkusnya.

Sianiwati berharap pada Perayaan Imlek tahun ini dapat memenuhi seluruh pesanan yang masuk ke rumah produksinya dan berharap kaum etnis Tionghoa dapat berImlek dengan damai dan penuh suka cita.

 

 

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini