Gudeg.net—Laporan pengamatan Merapi pukul 00.00 hingga 24.00 WIB (18/5) menunjukkan empat kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah tenggara atau hulu Kali Gendol.
Data kegempaan menunjukkan gempa guguran sejumlah 15 kali dengan amplitudo 3-70 mm, durasi 24-100 detik. Gempa hembusan terjadi dua kali dengan amplitudo : 3 mm dan durasi : 29-47 detik.
Di puncak Gunung Merapi cuaca tercatat berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, lalu tenggara. Suhu udara 15.6-19 °C, kelembaban udara 62-98 %, dan tekanan udara 568-710 mmHg.
Heru Suparwaka, penulis laporan, menuliskan visual gunung terlihat jelas dengan kabut 0-I, 0-II, hingga kabut 0-III. “Asap kawah tidak teramati,” lapornya.
Rekomendasi untuk masyarakat dalam menyikapi status waspada Gunung Merapi yang dicanangkan sejak 21 Mei 2018 ini belum berubah. Radius 3 km dari puncak harus bersih dari aktivitas penduduk, penghuni di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III diimbau mewaspadai hujan pada puncak Merapi karena dapat menyebabkan aliran lahar di Kali Gendol.
Data laporan ini didapatkan dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Informasi juga dapat diakses melalui https://magma.vsi.esdm.go.id/ Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG.
Kirim Komentar