Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY menyatakan Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 1 kali ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur berkisar 950 meter.
Awan panas guguran tersebut terjadi pada pukul 04.52 WIB, dengan seismogram Amplitudo maximum 50mm dengan durasi ±95.80 detik.
Dan selain itu Guning Merapi juga meluncurkan guguran lava sebanyak tiga kali dengan jarak 500-1000 meter mengarah ke Hulu Kali Gendol.
“Awanpanas guguran Gunung Merapi terjadi pada tanggal 14 Agustus 2019 pukul 04:52 WIB. Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max. 50 mm dan durasi ±95.80 detik. Jarak luncur 950 m ke arah hulu Kali Gendol. Status Waspada sejak 21 Mei 2018” ungkap BPPTKG melalui media sosial resminya (@BPPTKG), Rabu (14/8).
Sementara itu BPPTKG juga mengeluarkan laporan aktifitas Gunung Merapi periode 14 Agustus 2019 pukul 00.00-06.00 WIB. Data Metereologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 12-18,3 °C, kelembaban udara 51-85 %, dan tekanan udara 629.7-709.9 mmHg.
Data kegempaan, BPPTKG DIY melaporkan:
â– Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 50 mm, Durasi : 95.8 detik)
â– Guguran
(Jumlah : 9, Amplitudo : 3-60 mm, Durasi : 22.32-105 detik)
â– Low Frekuensi
(Jumlah : 3, Amplitudo : 2-5 mm, Durasi : 15.8-22.68 detik)
â– Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 27.34 detik, Durasi : 63.8 detik)
BPPTKG DIY tidak merubah status Gunung Merapi dan tetap dalam Status WASPADA (level II). Dan tetap menghimbau seluruh warga yang berada disekitar kaki Merapi untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menghimbau agar menjaga jarak aman sekitar 3 Km dari puncak gunung dan masyarakat yang beradaa dalam Kawasan Rawan Bencana harap terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati atas segala kemungkinan.
Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG dan berharap warga tidak terpncing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi @BPPTKG.
Kirim Komentar