Gudeg.net- Dari pantauan CCTV, Gunung Merapi kembali teramati mengeluarkan awan panas guguran sebanyak satu kali dengan jarak luncur berkisar 2.000 meter mengarah arah hulu Kali Gendol pada Selasa (27/8) petang.
Awan panas guguran terjadi pada pukul pukul 18:09 WIB dengan amplitudo maximum 70 mm dan berdurasi kurang lebih 198.90 detik.
Hal itu diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa, (27/8).
“Awanpanas guguran Gunung Merapi terjadi pada tanggal 27 Agustus 2019 pukul 18:09 WIB. Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max. 70 mm dan durasi ±198.90 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah Hulu Kali Gendol. Dan Merapi berstatus Waspada sejak 21 Mei 2018," ungkap BPPTKG DIY.
Awan panas guguran sejauh 2.000 meter ini merupakan awan panas guguran terpanjang untuk kedua kalinya pada tahun 2019, yang sebelumnya terjadi pada 7 Februari 2019.
Sedangkan untuk data kegempaan setelah terjadi awan panas guguran yang terbilang cukup jauh tersebut, BPPTKG mengeluarkan keterangan sebagai berikut:
Periode pengamatan Gunung Merapi tanggal 27-08-2019 18:00-24:00 WIB,
METEOROLOGI
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 13-17.1 °C, kelembaban udara 42-78 %, dan tekanan udara 628.5-710.1 mmHg.
VISUAL
â— Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
â— Dari CCTV teramati Awan panas Guguran 1x jarak 2000 meter ke hulu kali Gendol.
KEGEMPAAN
â– Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 70 mm, Durasi : 198.9 detik)
â– Guguran
(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-9 mm, Durasi : 41.8-80.6 detik).
“Merapi sampai saat ini tidak ada kenaikan aktivitas yg signifikan, rekomendasi masih sama yaitu tidak ada aktivitas dalam radius 3 km dari puncak,” ungkap Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran pers tertulisnya beberapa waktu lalu.
BPPTKG DIY tidak merubah status Gunung Merapi dan tetap dalam Status WASPADA (level II). Dan tetap menghimbau seluruh warga yang berada disekitar kaki Merapi untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG dan berharap warga tidak terpncing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi @BPPTKG.
Kirim Komentar