Gudeg.net- Awan Panas Letusan (APL) yang terjadi pada hari Minggu (22/9) terjadi akibat dari runtuhnya material kubah lava akibat dari tekanan gas dari dalam dan seiring dengan berlangsungnya suplai magma, gas vulkanik diproduksi secara kontinyu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso pada saat menggelar konferensi pers di Kantor BPPTKG, Senin (23/9).
“Awan Panas Letusan Merapi pada hari Minggu kemarin masih dalam kategori Aman dan tidak akan mempengaruhi perkembangan Gunung Merapi secara signifikan,” ujarnya.
Budi Santoso menjelaskan, awan panas letusan dengan kolom sekitar 800 meter ke udara terpantau dari CCTV Gunung Merbabu. Untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik terhadap penerbangan maka VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange.
“Tidak ada gangguan atas aktivitas penerbangan dengan letusan Merapi, namun hal itu harus diantisipasi karena hujan abu tipis dilaporkan terjadi di sekitar Merapi dalam radius 15 km dominan di sektor Barat Daya,” jelasnya.
Karena dinamika tekanan, gas dapat tersumbat dan terakumulasi di bawah kubah lava dan terlepas secara tiba-tiba, mendobrak kubah lava sehingga runtuh menjadi awanpanas.
Adanya peningkatan tekanan gas ini dapat terdeteksi oleh stasiun pemantauan. Dari pukul 00:00 sampai dengan pukul 12:00 terjadi 29 kali gempa MP dan 14 kali gempa hembusan.
Jumlah gempa MP dan hembusan ini tergolong tinggi yang merepresentasikan peningkatan tekanan dan intensitas pelepasan gas vulkanik.
“Baik awan panas guguran maupun awan panas letusan masih akan terjadi, karena suplai magma masih berlangsung yang ditunjukkan oleh masih terjadinya gempa-gempa dari dalam perut Merapi,” ungkap Budi Santoso.
BPPTKG DIY menghimbau pada masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Untuk informasi resmi aktivitas G. Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G. Merapi terdekat.
BPPTKG juga menyediakan jalur radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
Kirim Komentar