Gudeg.net- Sekitar 187 pengungsi Gunung Merapi yang berada di barak pengungsian Glagaharjo merasa senang bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.
Para pengungsi yang kebanyakan berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan telah berada di barak pengungsian hampir tiga bulan lamanya.
Salah satunya Suparmi, ia tidak bisa menutup rasa bahagianya bisa kembali ke rumah yang sudah ditinggalkan selama kurang lebih 81 hari.
“Rasane (rasanya) seneng, akhirnya bisa pulang. Bisa lihat rumah lagi dan kembali ke aktivitas sehari-hari,” ujarnya pada saat ditemui di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (26/1).
Suparmi sempat menceritakan pengalamannya selama di pengungsian. Ia mengungkapkan, ia hanya memikirkan bagaimana untuk dapat cepat pulang dan bisa kembali tinggal di rumahnya.
Karena baginya, di pengungsian dirinya tidak bisa banyak berbuat apa-apa namun ia dan pengungsi lainnya dilarang untuk pulang karena status Merapi masih Siaga (level III).
“Kami memang diberi semua kebutuhan, makan, minum, olahraga, dan lain-lain, tapi lama-lama bosan juga. Pingin pulang ke rumah, melihat rumah dan hewan ternak yang tertinggal,” cerita dia.
Suparmi merupakan salah satu dari bagian warga yang masuk dalam kelompok rentan yang harus dievakuasi beberapa bulan lalu. Selama di pengungsian ia ditemani oleh anak dan suaminya.
Walaupun demikian Suparmi mengakui banyak kenangan selama di pengungsian.”Banyak pengalaman juga di sini, okeh konco anyar (banyak teman baru) dan relawan yang baik dengan kami,” akunya.
Beda hal dengan yang dialami oleh Purwito, baginya di pengungsian cukup membosankan karena tidak bisa beraktivitas seperti hari-hari biasa.
“Di sini cuma menunggu, dan tidak tahu sampai kapan. Lama-lama ya bosan juga. Walaupun kadang saya kembali ke rumah tapi malamnya kembali ke barak lagi,” ujarnya.
Purwito hanya bisa berharap, dengan kembalinya para pengungsi ke rumah masing-masing, Pemerintah Sleman masih memberi perhatian kepada mereka.
Karena menurutnya, Dusun Kalitengah Lor terbilang dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi di sisi Tenggara.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah Sleman atas bantuannya selama ini, namu ketika kami di rumah, mudah-mudah masih diberi informasi tentang gimana keadaan gunung Merapi,” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemkab Sleman Harda Kiswaya menyampaikan, pihaknya akan tetap mengakomodir para warga walau telah kembali rumah masing-masing.
“Tetap akan ada informasi yang cepat tentang Merapi, jadi mereka (pengungsi) tidak perlu khawatir dengan pemulangan ini,” jelasnya.
Pemulangan pengungsi ini sifatnya masih sementara,bila Merapi kembali bergejolak maka diiharuskan warga kembali ke pengungsian.
“Bila Merapi kembali erupsi yang mengarah ke kampung mereka, maka secara otomatis harus mau untuk kembali diungsikan. Karena resikonnya cukup tingi,” ungkapnya.
Setelah pengungsi pulang ke rumah, barak Glagaharjo akan tetap ada, bila sewaktu-waktu digunakan kembali.
Kirim Komentar