Gudeg/net - Hari ini, Rabu (27/1) sejak pukul 00.00-14.00 WIB Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
Hal ini disampaikan Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam kanal Youtube BPPTG yang diunggah Rabu (27/1). Ia melanjutkan, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik.
Akibat kejadian awan panas guguran tersebut, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis seperti di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyoali dan Boyolali Kota.
“Hujan abu yang terjadi merupakan akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air”, ungkap Hanik.
Hanik mengatakan, jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 Km dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut.
Terkait dengan musim hujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
“Potensi bahaya yang ada di Gunung Merapi saat ini adalah berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 Km dari puncak. Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 Km dari puncak” paparnya.
Kirim Komentar