Gudeg.net- “Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat keraton harus melakukan penyesuaian dan pembatasan pada beberapa prosesi Tingalan Jumenengan Dalem tahun ini,” ujar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dalam keterangan persnya yang diterima Gudegnet, Senin (8/3).
Peringatan Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Tingalan Jumenengan Dalem ke 33 tahun ini tetap akan digelar namun dengan cara yang cukup berbeda.
Namun menurut GKR Mangkubumi, sejumlah prosesi Upacara Adat atau Hajad Dalem Tinggalan Jumenengan tetap akan berjalan sebagimana mestinya.
“Prosesi Hajad Dalem tetap diselenggarakan karena itu memang telah berjalan ratusan tahun. Namun tahun ini banyak yang memang harus disesuaikan tetapi tidak menghilangkan esensi dan filosofi prosesi,” tuturnya.
Prosesi yang tetap akan diselenggrakana yaitu Ngebluk, Ngapem, Sugengan, dan Labuhan. Labuhan akan dilakukan di tiga lokasi yang sama pada setiap tahunnya yaitu Gunung Merapi, Pantai Parangkusumo dan Gunung Lawu.
Ia manambahkan selain prosesi Hajad Dalem, Keraton juga akan menggelar sejumalah kegiatan seperti pameran dan simposium Jumenengan.
“Semua akan tetap digelar, namun tentunya dengan disertai pembatasan termasuk siapa saja yang akan terlibat serta bertanggungjawab akan setiap prosesinya,” tambahnya.
Berdasarkan hitungan tahun Masehi Sri Sultan Hamengkubuwono X genap bertakhta selama 32 tahun pada hari Minggu, tanggal 7 Maret 2021.
Namun dalam perhitungan Kalender Jawa, tahun ini Sri Sultan HB X genap bertakhta selama 33 tahun pada hari Sabtu Pon 29 Rejeb, Tahun Jimakir 1954 atau tanggal 13 Maret 2021
Kirim Komentar