Seni & Budaya

Menelusuri Kisah Wacinwa: Wayang Akulturasi yang Hanya Ada Dua di Dunia (Bagian II)

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 09 Maret 2021 16:00
Menelusuri Kisah Wacinwa: Wayang Akulturasi yang Hanya Ada Dua di Dunia (Bagian II)
Salah satu naskah Sie JIn Kwi tulisan Gan Thwan Sing yang dipamerkan di Museum Sonobudoyo (26/2/2021)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net-Setelah mendapat bantuan dana dari Oey See Toan, Gan Thwang Sing membuat kurang lebih 200 buah wayang yang sebagian besar terbuat dari kulit kerbau, dan sisanya dari kertas.

Bahasa penuturan ceritanya pun dengan bahasa Jawa. Bedanya, Wacinwa dapat dilepas bagian kepalanya, sehingga ada set badan dan kepala.

Lakon cerita ditulis Gan Thwan Sing dengan aksara Jawa. Pada saat ini naskah lakon disimpan di Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan Staatsbibliotheek zu Berlin, Jerman.

Museum Sonobudoyo memiliki lima naskah, sedangkan Staatsbibliotheek zu Berlin memiliki 39 naskah. Nama-nama tokoh lakon, negara, kerajaan, kadipaten, khayangan, dan lain-lain ditulis menurut nama aslinya (Hokkian).

Sedangkan istilah kepangkatan, jabatan, dan gelar kebanyakan menggunakan istilah Jawa (narendra, pangeran, patih, adipati, tumenggung, pandhita, radyan, dyah, abdi, dan seterusnya).

Dalam naskah-naskah tersebut, tidak ditemukan nama pengarang atau penyalinnya, baik dalam bentuk sandi-asma atau pun dalam bentuk manggala. Tahun penulisannya pun tidak tercantum secara jelas maupun tersirat.

Glinding Setopangarso semasa hidupnya pernah memberi kesaksian bahwa cerita-cerita Cina yang ditulis Gan Thwang Sing benar ditulis memakai bahasa dan aksara Jawa sebagai buku ‘pakem’ lakon ceritanya.


Hasil pindaian salah satu naskah Gan Thwan Sing dalam salah satu naskah di Staatsbibliotheek zu Berlin, Jerman/Sumber: Wacinwa:Silang Budaya Cina-Jawa Koleksi Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta

Setelah menyelesaikan penulisan beberapa buah buku, Gan Thwan Sing mulai membuat desain tokoh-tokoh dalam lakon lalu membuatnya dalam bentuk wayang dua dimensi.

Berbeda dengan wayang kulit purwa dengan kisah Mahabharata dan Ramayana yang banyak diproduksi oleh pengrajin wayang, Wacinwa hanya ada dua set di dunia; Sie Jin Kwi Ceng Tang dan Sie Jin Kwi Ceng See.

Set Wacinwa Sie Jin Kwi Ceng Tang (Perjalanan ke Timur) merupakan salah satu koleksi milik Museum Sonobudoyo sejak 1933-1934 saat masih bernama Java Instituut. Wacinwa koleksi Museum Sonobudoyo ada sebanyak 283 boneka wayang dan 139 kepala wayang.

Sedangkan Set Wacinwa Sie Jin Kwi Ceng See (Perjalanan ke Barat) berada di Yale University, Amerika Serikat. Set Ceng See ada 345 boneka wayang.

 

Baca juga:
Menelusuri Kisah Wacinwa: Awal Mula (Bagian I)
Menelusuri Kisah Wacinwa: Perjalanan dari Tenggara ke Barat (Bagian III)
Menelusuri Kisah Wacinwa: Riwayatmu Kini (Bagian IV-Habis)


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini