Gudeg.net—RS Respati diresmikan sebagai RS Darurat Covid-19 hari ini, Senin (19/7). Peresmian dilakukan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang didampingi oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo.
Diresmikannya RS Darurat Penanganan Covid-19 ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Sleman yang didukung berbagai pihak dalam penanganan Covid-19 di wilayah Sleman.
“Masih tingginya penularan (Covid-19) dan tingginya kebutuhan layanan kesehatan perawatan di RS menjadi tuntutan Pemkab untuk melakukan langkah-langkah strategis. Di antaranya dengan menyiapkan RS Darurat Covid-19,” jelas Kustini saat pembukaan RS ini.
RS Darurat tersebut menyediakan sebanyak 50 tempat tidur pasien bantuan dari PT MAX Sleman. Selain layanan rawat inap, tersedia pula instalasi gawat darurat khusus Covid-19 untuk menentukan kondisi kegawatan pasien.
Rumah sakit ini menyediakan dokter umum sebanyak lima orang dan dokter spesialis dua orang (spesialis paru dan spesialis penyakit dalam). Selain itu, RS didukung oleh tenaga perawat, apoteker, rekam medis, dan tenaga pendukung lainnya.
RS Darurat ini telah disiapkan dalam tiga minggu. Peresmian ini juga sebagai langkah adanya kondisi Bed Occupancy Ratio (BOR) yang tinggi sehingga terdapat kekurangan tempat tidur bagi pasien.
“RS ini disiapkan sejak sebulan yang lalu kita mengalami krisis bed untuk merawat pasien. Dioperasikannya RS ini merupakan bagian dari penanganan masalah kekurangan bed bagi pasien,” ujar Kadinkes Sleman Joko Hastaryo dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Senin (19/7).
Lebih lanjut, Joko juga menyebut terdapat 100 tempat tidur yang telah siap digunakan, tetapi pada tahapan awal disiapkan 50 tempat tidur dengan menyesuaikan ketersediaan SDM kesehatan.
Kepala Rumah Sakit Darurat Khusus Covid-19 (RS DKC) nanti dipegang oleh dr. Tunggul Birowo, Kepala Seksi Registrasi, Lisensi, Dan Mutu Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
RS Respati menerima pasien yang mendapat rujukan dari fasilitas kesehatan pertama (Puskesmas), yang masuk ke dalam kategori sedang.
Sedangkan pasien berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut akan dirujuk segera ke rumah sakit rujukan Covid-19. Sebagai dukungan dalam pelayanan, Rumah Sakit darurat Covid-19 ini juga menyediakan satu unit ambulans.
Kirim Komentar