Ubi ungu dan labu kuning ternyata mampu dibuat sejumlah produk makan dan minuman yang memiliki citarasa tersendiri di indera kecap kita. Di tangan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Alamanda, bahan non beras ini mampu disulap menjadi es krim yang lezat.
"Kami sudah membuat es krim dari bahan ubi ungu. Rasanya lezat. Dan yang pasti bisa menambah penghasilan keluarga," kata Pujiastuti dari KWT Alamanda dalam kontes olahan ikan dan non beras pada Pameran Pertanian di Pasar Ikan Higienis Giwangan Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu, (17/10).
Selain bisa dibuat es krim dari ubi ungi, Pujiastuti dan teman-temannya juga mengaku telah mengolah sawut menjadi kue tart yang enak. Malahan, produk olahan mereka tersebut telah mendapat pelanggan tetap.
Ketua panitia Pameran Pertanian dan Kontes Olahan Ikan, Sri Harnanik menjelaskan pameran dan kontes dalam rangka menyemarakkan hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-25 ini menitikberatkan pada produk olahan non beras dan ikan.
"Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat mengonsumsi makanan non beras dan ikan. Sebagai contoh, ubi, kalau diolah dengan baik dengan memadukan rasa, warna dan penampilan
pasti akan diminati banyak orang. Dan perlu diketahui kandungan gisi dalam makanan non beras seperti ubi juga sangat banyak," ujar Harnanik.
Selain makanan non beras, Dinas Perindakoptan Kota Yogyakarta menyosialisasikan makan ikan, melalui KWT dan juga PKK. Untuk minat makan ikan, Harnanik mengatakan khususnya Kota Yogyakarta minat makan ikan sudah mulai meningkat.
"Hal ini diketahui dari peningkatan penjualan ikan di pasar-pasar, baik tradisional maupun moderen," ujar Harnanik. Mengenai produk olahan ikan dan juga produk non beras Harnanik mengakui sudah banyak peningkatan.
Dijelaskan, sekarang ini produk olahan dari bahan dasar ikan dan non beras telah mengalami banyak kemajuan dalam bentuk, rasa, dan warna sehingga menarik konsumen untuk menikmati.
Selain untuk mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk makan ikan, kegiatan ini juga sebagai ajang kreatif untuk menciptakan produk makananan dan minuman olahan yang dihasilkan dari bahan non beras.
"Kami sudah membuat es krim dari bahan ubi ungu. Rasanya lezat. Dan yang pasti bisa menambah penghasilan keluarga," kata Pujiastuti dari KWT Alamanda dalam kontes olahan ikan dan non beras pada Pameran Pertanian di Pasar Ikan Higienis Giwangan Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu, (17/10).
Selain bisa dibuat es krim dari ubi ungi, Pujiastuti dan teman-temannya juga mengaku telah mengolah sawut menjadi kue tart yang enak. Malahan, produk olahan mereka tersebut telah mendapat pelanggan tetap.
Ketua panitia Pameran Pertanian dan Kontes Olahan Ikan, Sri Harnanik menjelaskan pameran dan kontes dalam rangka menyemarakkan hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-25 ini menitikberatkan pada produk olahan non beras dan ikan.
"Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat mengonsumsi makanan non beras dan ikan. Sebagai contoh, ubi, kalau diolah dengan baik dengan memadukan rasa, warna dan penampilan
pasti akan diminati banyak orang. Dan perlu diketahui kandungan gisi dalam makanan non beras seperti ubi juga sangat banyak," ujar Harnanik.
Selain makanan non beras, Dinas Perindakoptan Kota Yogyakarta menyosialisasikan makan ikan, melalui KWT dan juga PKK. Untuk minat makan ikan, Harnanik mengatakan khususnya Kota Yogyakarta minat makan ikan sudah mulai meningkat.
"Hal ini diketahui dari peningkatan penjualan ikan di pasar-pasar, baik tradisional maupun moderen," ujar Harnanik. Mengenai produk olahan ikan dan juga produk non beras Harnanik mengakui sudah banyak peningkatan.
Dijelaskan, sekarang ini produk olahan dari bahan dasar ikan dan non beras telah mengalami banyak kemajuan dalam bentuk, rasa, dan warna sehingga menarik konsumen untuk menikmati.
Selain untuk mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk makan ikan, kegiatan ini juga sebagai ajang kreatif untuk menciptakan produk makananan dan minuman olahan yang dihasilkan dari bahan non beras.
Kirim Komentar