Hary Wisnu Yuniarta tidak pernah kecewa saat Guinness World Records (GWR) mendiskualifikasi penampilannya dalam memainkan saxophone selama 24 jam. Meskipun sikap GWR ini sepihak, namun Hary tetap bersikukuh menyelesaikan misi meniup saxophone hingga selesai.
"Ayo, Mas Hary bisa," tukas salah seorang penonton pada Hary.
Menjelang selesainya pemecahan The New World Record The Longest Marathon Playing Saxophone 24 Hours, Hary memainkan beberapa lagu yang sangat dikenal publik Jogja. Sebut saja Indonesia Pusaka, Keliru, dan Just The Two of Us yang membuat penonton turut bersenandung. Hary pun kembali tergerak meniup alat musik temuan Antoine-Joseph itu.
Lima menit menuju pemecahan rekor di Panggung Terbuka Candi Prambanan, Suara dukungan dari tribun penonton semakin keras, Ia kembali meniup meskipun bibirnya jontor besar. "Sakit," ucap Hary sembari geleng-geleng kepala. Mc acara kemudian menetapkan jika pemecahan rekor itu berhasil adanya, Hary langsung bersujud syukur. Pelukan kerabat, saudara hingga teman bertubi-tubi menghampiri tubuhnya.
Meskipun gagal memperoleh sertifikat GWR, Hary telah menyelesaikan misinya sebagai Orang Indonesia pertama yang memecahkan rekor dunia baru dalam memainkan saxophone secara maraton selama 24 jam. Penghargaan dari Record Holders Republic (RHR) diserahkan langsung oleh Presiden Direktur RHR, MR Adamovic yang datang langsung dari Amerika Serikat.
"Sempat putus asa di menit 1.260, namun saya terus berusaha meskipun bibir susah menggigit mouthpiece," jelas Hary saat press konferens dengan rekan media.
Dibalik kegembiraannya, ia sangat menyesalkan sikap GWR yang menurutnya tidak sportif. Menurutnya, ada beberapa repertoar yang didiskualifikasi dengan alasan kurang sesuai dengan regulasi GWR. "Kata seorang saksi dari GWR, ada lagu saya yang kurang dari 3 menit, padahal waktunya cukup," sesalnya.
Namun dibalik kendala-kendala tersebut terdapat sebuah semangat yang terus menderu dari hati Hary, tahun 2014 mendatang, ia masih berkeinginan membuat acara yang lebih spektakuler lagi, "tunggu di Candi Borobudur," tutupnya bersemangat.
Kirim Komentar