Apa jadinya jika ayam dicampur bunga? Temukan jawabannya di Kecombrang Resto.
Rumah makan yang mencoba peruntungan dunia kuliner di Yogyakarta ini berdiri 3 bulan lalu. Jenis menunya ada dua yaitu masakan Indonesia dan Barat. Sartoyo, chef merangkap manajer opersional mengatakan pilihan menggunakan kecombrang karena saat ini di Yogyakarta belum ada rumah makan yang meramu kedua bahan tersebut.
Kecombrang (etlingera elatior) ialah tumbuhan sejenis rempah. Sebutannya pun berbeda-beda. Masyarakat Medan mengenalnya sebagai kincung, sambuang (Minangkabau) siantan (Malaya), serta kanciang (Bali). Sedangkan penduduk di negara Thailand menyebutnya kaalaa. Selain bunganya, daunnya pun bermanfaat untuk membuat sambal matah.
Selain itu, menurut Sartoyo, masakan yang dicampur kecombrang berkhasiat mengurangi kolesterol. Caranya mudah saja. Ia menjelaskan, pertama-tama, ayam disuwir. Siapkan bumbu dan rempah-rempah lainnya. Lalu, bunga kecombrang diiris tipis. Masukkan potongan cabai rawit ke dalam campuran daun bawang, air, garam, merica, gula pasir dan minyak. Selanjutnya, tumis bahan-bahan itu hingga matang.
"Masakan yang dicampur bunga kecombrang akan terasa sedikt asam, getir dan pedas," katanya. "Namun, tetap lezat untuk disantap."
Ia menuturkan tak mudah mendapatkan bungan kecombrang di Yogyakarta. "Ini dibeli di Magelang," katanya. "Per minggu sampai 50 tangkai bunga kecombrang."
Harga makanan disini tergolong masuk akal. Menu masakannya dibanderol antara 15 - 35 ribu rupiah. Sedangkan minumannya dari 8 ribu rupiah.
Ada nasi goreng, nasi ayam padeh, nasi kakap saus, mi goreng serta mi rebus. Semuanya menggunakan bunga kecombrang. Terasa semakin lengkap saat Anda menyantapnya di piring yang dilapisi daun pisang di tengah bangunan yang ditata dengan sentuhan material kayu bekas. Lokasinya di Jalan Abu Bakar Ali no. 24, Kotabaru.
Editor : Albertus Indratno
Kirim Komentar