Awalnya, penulis ingin membagikan tips ini khusus kepada mereka yang sudah rampung kuliah. Asumsinya, mereka yang telah melepaskan status mahasiswa adalah pribadi dewasa. Namun, seperti kalimat iklan : tua itu pasti. Dewasa itu pilihan. Toh, banyak juga pribadi yang "berumur" namun tak juga dewasa. Nah, lalu, bagaimana caranya agar menjadi pribadi dewasa nan hebat? Simak terus tulisan di bawah ini!
A is for Adult
Pahamilah, Anda pribadi yang dewasa. Salah satu cirinya ialah mampu bersikap, bertindak dan memutuskan segala hal melalui pertimbangan yang matang. Bukan kesenangan sesaat, apalagi sesat.
B is for Better
Pribadi dewasa hidup untuk pencapaian yang lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap hidup dan optimisme mendapatkan hasil yang lebih baik merupakan pembeda antara mereka yang dewasa dengan yang kekanak-kanakan. Mereka yang bermental pemenang dan yang bermental pecundang.
C is for Control
Kendalikan hidupmu! Jangan biarkan hidupmu mengendalikanmu. Letak kekuasaan tertinggi atas hidup ini menunjukkan siapa yang dewasa atau tidak.
D is for Dream
Mereka yang mengaku dewasa harus berani bermimpi. Mimpi untuk hidup, sikap, dan pencapaian yang lebih baik. Tak hanya terkatakan, namun mimpi yang bisa diukur dan ditentukan kapan tercapainya.
E is for Enthusiasm
Antusiasme menentukan segalanya! Semakin Anda antusias dan bersemangat belajar sesuatu, maka peluang meraih sukses juga semakin besar.
F is for Failure
Kesalahan bukan harga mati. Pun tak ada hubungannya dengan rasa malu. Kerap, mereka yang meraih kesuksesan terbesar adalah mereka yang pernah merasakan kegagalan terbesar. Jauh lebih baik salah karena melakukan sesuatu, ketimbang selalu benar karena tak berbuat apapun.
G is for Give
Jadilah pribadi yang suka memberi. Selain sebagai ekspresi diri, dengan memberi Anda "membuka rekening" untuk kemudahan di masa depan. Mereka yang mengaku dewasa tak hanya berpikir untuk hari ini. Namun, juga untuk hari esok.
H is for Happy
Pribadi dewasa memilih perasaan bahagia secara sadar. Bukannya menganggap bahagia itu takdir atau hadiah dari alam semesta. Kalau sama-sama gratis, kenapa memilih sedih ketimbang bahagia?
I is for Invest
Para pebisnis sukses sering dianggap sebagai pribadi yang pelit. Bahkan, ada yang konsumsi pribadinya setara gaji karyawannya di tingkat terbawah. Sebenarnya, mereka membiasakan hidup hemat. Sejak muda mereka pilih berinvestasi ketimbang menghabiskannya untuk bersenang-senang. Dan itulah yang membedakan mereka yang dewasa atau tidak.
J is for Joyfulness
Bahagiakan orang lain untuk kepentingan Anda sendiri. Lakukanlah perbuatan yang membuat orang lain tersenyum, merasa berharga bahkan bernilai. Lalu, perhatikan reaksi yang akan Anda terima. Apa yang Anda lakukan itulah yang akan Anda terima.
K is for Knowledge
Belajar menjadi proses yang tak pernah berhenti. Seperti kata pepatah, jadilah murid sepanjang hayat.
L is for Listen
Hal paling mendasar yang membedakan antara anak-anak dan pribadi dewasa ialah kemampuan mendengarkan. Anak-anak cenderung meminta orang tuanya mendengarkan apa yang dikatakan. Nah, buat orang dewasa yang suka bicara tanpa mau mendengarkan orang lain, jangan-jangan Anda itu anak-anak yang terperangkap di tubuh yang besar.
M is for Mistake
Belajarlah! Jangan takut salah. Kesalahan menjadi awal pemahaman yang baru. Bangkit, perbaiki kesalahan lalu jadilah pribadi yang lebih baik.
N is for NO
Katakan tidak pada ajakan untuk melakukan kecurangan, orang-orang yang berpotensi merugikan dan tidak mengembangkan kepribadian Anda serta keinginan diri yang mungkin melukai orang lain.
O is for Opportunity
Nama lainnya kesempatan atau peluang. Hadirnya seperti tukang nasi goreng; tak disangka, tak diduga. Untuk menangkap peluang ini butuh kepekaan dalam mendengar dan ketajaman pengamatan. Jadi, bagi mereka yang mengaku dewasa ada kalanya perlu duduk, diam, mendengarkan serta mengamati peluang-peluang yang berseliweran di depan mata.
P is for Patience
Sabar, sabar dan tunggu! Candi Borobudur tidak berdiri dalam semalam. Setiap proses dan kesuksesan butuh waktu dan kesabaran dalam menjalaninya.
Q is for Quality
Jadikan "kualitas" sebagai kata ajaib yang harus dipegang. Bangunlah hubungan yang berkualitas. Makanlah makanan yang berkualitas. Gunakan pakaian yang berkualitas. Pilihlah bacaan yang berkualitas. Hidup terbangun dari kumpulan kualitas, bukan kuantitas.
R is for Reputation
Reputasi ialah siapa Anda. Bayangkanlah pendapat orang lain saat mereka ditanya, "Menurutmu, A itu orang yang bagaimana?" Apakah Anda akan digambarkan sebagai tukang gosip, motivator handal, pribadi murah senyum atau tukang telat? Itu semua tergantung bagaimana Anda memandang diri sendiri serta membentuk diri dari hari ke hari.
S is for Success
Sukses tak diukur dari jumlah gaji, mobil, rumah atau perhiasan. Tak perlu juga membandingkan apa yang Anda peroleh dengan orang lain. Sukses diukur dari seberapa dekat Anda dengan tujuan hidup serta betapa bernilainya Anda bagi orang lain.
T is for Thankful
Berucap syukurlah atas apa yang diterima. Pekerjaan, rumah tangga, udara, kendaraan bahkan masalah yang terjadi. Anda akan memperbaiki bahkan mengembangkan apa-apa yang disyukuri.
U is for Understanding people
Hormatilah dan pahamilah setiap orang, tanpa terkecuali. Mereka yang diperlakukan penuh pemahaman akan menghargai Anda sepenuhnya. Dan itulah salah satu modal Anda menjalani hidup.
V is for Values
Tentukan nilai-nilai yang berharga dalam hidup Anda. Semisal, penghargaan kepada orang lain, kesetiaan dan lain sebagainya. Lakukan apa saja untuk tetap menjaga nilai-nilai yang Anda sakralkan.
W is for Willing
Milikilah hasrat atau keinginan kuat untuk sampai pada tujuan. Misalkan, datang ke kantor lebih awal bahkan pulang telat untuk menyelesaikan pekerjaan. Rela bangun tidur lebih cepat untuk menyiapkan bekal si kecil. Hasrat yang membara ini jadi "bahan bakar" Anda untuk sampai pada tujuan lebih cepat.
X is for "X" traordinary
Lakukan segala sesuatu di luar standar. Semisal, Anda berjualan lemper. Jangan jualan lemper yang biasa-biasa saja. Ciptakan produk dengan bahan baku, proses serta pengemasan terbaik. Begitu juga mereka yang menjadi ayah, pegawai, pejabat pemerintahan atau pemuka agama. Berhentilah bangga jadi yang biasa! Itu karena kita tidak akan pernah tahu kapan yang kita miliki akan hilang. Menjadi pribadi "X" traordinary menjadi wujud penghargaan atas waktu dan kesempatan yang ada.
Y is for You.
Lihatlah diri Anda sendiri. Tak perlu membandingkan apa yang Anda peroleh dengan orang lain. Bersyukurlah atas apa yang Anda terima.
Z is for Zoom...
Sebagai kata kerja, Zoom berarti bergerak atau tumbuh sangat cepat. Lupakan masa lalu, bangkit lalu berlarilah mengejar impian. Impian memang tak akan bergerak kemanapun. Namun, meski tak bergerak, Anda pun tak pernah mencapainya jika hanya diam saja.
Tips ini terinspirasi buku 101 Tips for Graduates. Semoga berguna. Ikuti terus dalam #edisi100tips
Salam
Gudeg.net
Kirim Komentar