Mega Nala Sukma, Steering Commitee Sleman Cultourism 2015, 3 dari kiri
Pemahaman Batik untuk generasi muda layak terus disosialisasikan agar warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO semenjak 2 Oktober 2009 itu tidak hilang. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Mega Nala Sukma, Steering Commitee Sleman Cultourism 2015 di Hotel Delta Timoho, Yogyakarta (09/01).
"Perlu pemahaman ke generasi muda bahwa batik itu proses pembuatan dan perlu sekali anak muda saat ini paham akan batik secara utuh," tukasnya.
Melalui program Sleman Cultourism 2015 inilah generasi masa kini akan mendapat informasi lebih terutama tentang kebudayaan dan pariwisata. Kegiatan yang berlangsung 10 - 11 Januari 2015 itu akan mengambil tempat di Jogja City Mall. "Batik menjadi salah satu media sosialisasi melalui Flashmob dan info pariwisata melalui talkshow," tambahnya.
Menariknya, Flashmob tari "jarikAN" ini akan mengambil tema tentang batik yang menceritakan seputar cara mewiru kain dan segala hal yang ada hubungannya dengan batik.
Dilokasi yang sama, Ketua Ikatan Dimas Diajeng Sleman, Ricco Survival Y. mengatakan bahwa kegiatan Sleman Cultourism 2015 merupakan ajang untuk meningkatkan pengetahuan serta minat masyarakat terhadap iklim wisata serta budaya di Kabupaten Sleman.
"Acara ini menjadi representasi remaja yang aktif pada isu pariwisata dan kebudayaan, sehingga selain menjadi duta wisata, ada figur yang pas untuk menjadi teladan bagi remaja lain di Sleman," tutupnya ramah.
Kirim Komentar