Living Room di Rumah Paris
Ingin merasakan sebuah rumah layaknya di Eropa? tidak perlu jauh ke Prancis jika ingin merasakan bangunan dengan nuansa vintage ala Paris. Rumah berarsitektur western ini dimiliki oleh Alvita, salah seorang pengusaha muda putri dari mantan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto.
Semenjak mulai buka pada April 2014 , rumah dengan warna-warna pastel ini mulai menyedot pengunjung yang datang dari sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Awalnya rumah ini akan digunakan sebagai tempat tinggal, namun akhirnya dialihfungsikan sebagai guest house," terang Eko Sujaryadi, pimpinan unit Rumah Paris (Bed n breakfast).
Hampir 70% customers berasal dari luar kota dan informasi akan adanya Rumah Paris ini berasal dari sosial media Instagram. "Memang banyak yang tertarik karena melihat akun Instagram Rumah Paris dan akhirnya menginap bahkan ada yang sekedar untuk berfoto," tambahnya.
Untuk mengakses rumah otentik ini, Anda cukup melakukan perjalanan sejauh 45 menit dari pusat kota menuju Jalan Parangtritis Km 8 sebelum Rumah Budaya Tembi jika posisi Anda dari arah barat. Jika ingin melakukan sesi foto bersama teman-teman atau keluarga, Anda hanya dikenakan biaya sebesar Rp 750.000, untuk kurun waktu 4 jam sesi pemotretan.
Jika ingin menginap, tempat tersebut pun juga bisa disewa dengan 3 kategori harga kamar yang beragam. Seperti World Traveller dengan harga Rp 550.000, Shabbylicious dengan harga Rp 600.000, atau yang paling terjangkau, Beach Cottage seharga Rp 500.000,.
"Apabila ada tamu yang akan menyewa rumah secara penuh pun bisa dengan harga per harinya sebesar Rp 1.800.000 - 2.300.000, dengan kapasitas maksimal sebanyak 10 orang."
Putri, salah seorang pengunjung dari Semarang mengaku mendapat rekomendasi dari temannya yang pernah menginap ditempat ini ketika libur tahun baru. "Saya menginap selama 2 hari dan menyenangkan, saya pikir tempat ini unik karena suasana yang berbeda, tidak seperti guest house lain yang pernah saya singgahi selama libur di jogja," terangnya.
Ia berpesan pada pengelola agar terus memberikan layanan terbaik. "Jangan kalau sudah laris akhirnya pelayanan menjadi kurang," tutupnya ramah saat dimintai keterangan Tim Gudegnet petang tadi (13/01).
Kirim Komentar